Di mata Deschamps, para pemain asuhannya mampu membuka kemudian mengisi "halaman-halaman terindah" dalam sejarah sepak bola bagi negaranya, sebagaimana dikutip dari laman the Guardian.
Baca juga: Deschamps ingin menebus kegagalan Prancis di final Euro 2016
Yang indah di mata Deschamps lahir dari tekad baja meraih kemenangan di setiap kompetisi, dan tumbuh kembangnya solidaritas.
"Sungguh hal yang penuh perjuangan ketika kami merasakan kepedihan luar biasa saat ketika kalah di final (Piala Eropa 2016). Inilah olah raga. Kami tertantang memberi sukacita bagi seluruh rakyat Prancis."
Baca juga: Deschamps puji karakter Prancis setelah kemenangan semifinal
Perjalanan Tim Ayam Jantan boleh dibilang bukan tanpa kesulitan. Gawang Les Bleus sempat terkoyak ketika mengalahkan Australia (2-1) di laga pembuka (16/6), kemudian mereka menekuk Peru dengan skor 1-0 (21/6). Selanjutnya, pasukan Deschamps ditahan imbang Denmark 0-0 (26/6).
Di babak 16 besar, Prancis mengalahkan Argentina dengan skor 4-3. Di perempat final, skuat Ayam Jantan mengalahkan Uruguay 2-0, kemudian di semifinal, Les Bleus menundukkan Belgia 1-0 lewat gol semata wayang yang diciptakan oleh Umtiti di menit 51.
Baca juga: Gol Umtiti pastikan Prancis ke final Piala Dunia 2018
Baca juga: Final ketiga Prancis, apa yang bisa diharapkan?
Siapa Didier Deschamps?
Nama lengkap: Didier Claude Deschamps
Tanggal lahir: 15 Oktober 1968 (umur 49)
Tempat lahir: Bayonne, Prancis
Tinggi badan: 174 cm
Posisi bermain: gelandang bertahan
Klub saat ini: Marseille (manager)
Karier sebagai pemain:
1985–1989 Nantes (110 tampil - 3 gol)
1989–1990 Marseille (17 tampil - 1 gol)
1990–1991 Bordeaux (37 tampil - 3 gol
1991–1994 Marseille (106 tampil - 5 gol)
1994–1999 Juventus (124 tampil - 4 gol)
1999–2000 Chelsea (27 tampil - 0 gol)
2000–2001 Valencia (13 tampil - o gol)
Karier di Tim nasional:
1989–2000 Prancis (103 tampil - 4 gol)
Karier Kepelatihan:
2001–2005 Monaco
2006–2007 Juventus
2009– Marseille
Prestasi Klub:
Marseille:
Ligue 1: 1989–90, 1991–92
Liga Champions UEFA: 1992–93
Juventus:
Serie A: 1994–95, 1996–97, 1997–98
Coppa Italia: 1994-95
Piala Super Italia: 1995, 1997
Piala Interkontinental: 1996
Liga Champions UEFA: 1995–96
Piala Super UEFA: 1996
Piala Intertoto UEFA: 1996
Chelsea:
Piala FA: 2000
Prestasi internasional:
Piala Dunia FIFA: 1998
Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA: 2000
Prestasi sebagai Pelatih/manajer:
Monaco:
Piala Liga Prancis : 2003
Juventus:
Serie B : 2007
Marseille:
Ligue 1 : 2010
Piala Liga Prancis : 2010, 2011
Piala Super Prancis : 2010, 2011
Penghargaan perorangan:
Chevalier (Knight) of the Légion d'honneur 1998
Kapten termuda yang mengangkat trophi Liga Champions UEFA
Kutipan inspiratif Didier Deschamps:
"Para pemain menulis halaman-halaman sejarah yang indah di klubnya masing-masing. Mereka juga menulis sejarah yang indah di buku sejarah sepak bola Prancis."
"Atmosfer di sini tidak terlalu besar. Kami lebih suka dengan kerumunan massa di Paris sebagaimana mereka berada di Marseille."
"Ini tentu hal yang teramat mengecewakan karena kami gagal lolos ke final, tetapi ... kami siap berusaha dan bekerja lebih keras dibandingkan dengan kesempatan yang kami peroleh selama ini."
"Kami harus merasa senang dengan hasil ini karena Rennes tampil sungguh indah dalam pertandingan malam ini. Mereka mampu membongkar pertahanan kami yang kokoh."
"Hidup sebagai pelatih dipenuhi dengan frustrasi yang tiada henti."
"Saya tidak beranggapan bahwa ini jawaban yang tepat sekarang. Untuk sementara, tujuan saya, mencapai babak final. Dengan begitu saya tidak mendiskusikan hal itu (sekarang)."
"Saya berharap para pemain mampu memperoleh manfaat dari pengalaman saya selama ini, tidak sebatas laga final. Ini merupakan sesuatu yang mereka harus kerjakan dan nikmati."
"Saya senang dapat mencapai babak knockout, yang pada akhirnya bakal menjelaskan dirinya sendiri."
Oleh AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018