• Beranda
  • Berita
  • Road to the Final Piala Dunia 2018: Yang indah di mata Deschamps

Road to the Final Piala Dunia 2018: Yang indah di mata Deschamps

13 Juli 2018 18:04 WIB
Road to the Final Piala Dunia 2018: Yang indah di mata Deschamps
Pelatih Prancis Didier Deschamps (kanan) merayakan kemenangan bersama gelandang Paul Pogba di babak 16 besar Piala Dunia 2014 antara Perancis dan Nigeria di Stadion National Mane Garrincha Brasil, (30/6). (AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI)
Jakarta (ANTARA News) - Prancis melaju ke babak final Piala Dunia 2018 di Moskow untuk menghapus luka karena gagal meraih gelar juara di ajang Piala Eropa 2016. Asa sarat optimisme dari skuad berjuluk Les Bleus itu tidak lepas dari kiprah dari Didier Deschamps.

Di mata Deschamps, para pemain asuhannya mampu membuka kemudian mengisi "halaman-halaman terindah" dalam sejarah sepak bola bagi negaranya, sebagaimana dikutip dari laman the Guardian.

Baca juga: Deschamps ingin menebus kegagalan Prancis di final Euro 2016

Yang indah di mata Deschamps lahir dari tekad baja meraih kemenangan di setiap kompetisi, dan tumbuh kembangnya solidaritas.

"Sungguh hal yang penuh perjuangan ketika kami merasakan kepedihan luar biasa saat ketika kalah di final (Piala Eropa 2016). Inilah olah raga. Kami tertantang memberi sukacita bagi seluruh rakyat Prancis."

Baca juga: Deschamps puji karakter Prancis setelah kemenangan semifinal
Pelatih Prancis Didier Deschamps (tengah), asisten pelatih Guy Stephan (belakang kiri) dan anggota staf merayakan akhir pertandingan sepak bola semi final Piala Dunia 2018 Rusia antara Prancis dan Belgia di Stadion Saint Petersburg di Saint Petersburg pada 10 Juli, 2018. (Adrian DENNIS / AFP)

Perjalanan Tim Ayam Jantan boleh dibilang bukan tanpa kesulitan. Gawang Les Bleus sempat terkoyak ketika mengalahkan Australia (2-1) di laga pembuka (16/6), kemudian mereka menekuk Peru dengan skor 1-0 (21/6). Selanjutnya, pasukan Deschamps ditahan imbang Denmark 0-0 (26/6).

Di babak 16 besar, Prancis mengalahkan Argentina dengan skor 4-3. Di perempat final, skuat Ayam Jantan mengalahkan Uruguay 2-0, kemudian di semifinal, Les Bleus menundukkan Belgia 1-0 lewat gol semata wayang yang diciptakan oleh Umtiti di menit 51.

Baca juga: Gol Umtiti pastikan Prancis ke final Piala Dunia 2018

Baca juga: Final ketiga Prancis, apa yang bisa diharapkan?

Siapa Didier Deschamps?
Nama lengkap: Didier Claude Deschamps
Tanggal lahir: 15 Oktober 1968 (umur 49)
Tempat lahir: Bayonne, Prancis
Tinggi badan: 174 cm
Posisi bermain: gelandang bertahan
Klub saat ini: Marseille (manager)
Pelatih Prancis Didier Deschamps melakukan selebrasi setelah memenangkan pertandingan sepak bola putaran 16 besar Piala Dunia 2018 Rusia antara Prancis dan Argentina di Kazan Arena di Kazan (30 Juni 2018). (SAEED KHAN / AFP)

Karier sebagai pemain:
1985–1989    Nantes    (110 tampil - 3 gol)
1989–1990    Marseille (17 tampil - 1 gol)
1990–1991    Bordeaux (37 tampil - 3 gol
1991–1994    Marseille (106 tampil - 5 gol)
1994–1999    Juventus (124 tampil - 4 gol)
1999–2000    Chelsea    (27 tampil - 0 gol)
2000–2001    Valencia (13 tampil - o gol)

Karier di Tim nasional:
1989–2000    Prancis    (103 tampil - 4 gol)

Karier Kepelatihan:
2001–2005    Monaco
2006–2007    Juventus
2009–    Marseille

Prestasi Klub:
Marseille:
Ligue 1: 1989–90, 1991–92
Liga Champions UEFA: 1992–93

Juventus:
Serie A: 1994–95, 1996–97, 1997–98
Coppa Italia: 1994-95
Piala Super Italia: 1995, 1997
Piala Interkontinental: 1996
Liga Champions UEFA: 1995–96
Piala Super UEFA: 1996
Piala Intertoto UEFA: 1996

Chelsea:
Piala FA: 2000

Prestasi internasional:
Piala Dunia FIFA: 1998
Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA: 2000

Prestasi sebagai Pelatih/manajer:

Monaco:
Piala Liga Prancis : 2003

Juventus:
Serie B : 2007

Marseille:
Ligue 1 : 2010
Piala Liga Prancis : 2010, 2011
Piala Super Prancis : 2010, 2011

Penghargaan perorangan:
Chevalier (Knight) of the Légion d'honneur 1998
Kapten termuda yang mengangkat trophi Liga Champions UEFA
Didier Deschamps. (REUTERS/Gonzalo Fuentes)

Kutipan inspiratif Didier Deschamps:
"Para pemain menulis halaman-halaman sejarah yang indah di klubnya masing-masing. Mereka juga menulis sejarah yang indah di buku sejarah sepak bola Prancis."

"Atmosfer di sini tidak terlalu besar. Kami lebih suka dengan kerumunan massa di Paris sebagaimana mereka berada di Marseille."

"Ini tentu hal yang teramat mengecewakan karena kami gagal lolos ke final, tetapi ... kami siap berusaha dan bekerja lebih keras dibandingkan dengan kesempatan yang kami peroleh selama ini."   

"Kami harus merasa senang dengan hasil ini karena Rennes tampil sungguh indah dalam pertandingan malam ini. Mereka mampu membongkar pertahanan kami yang kokoh."

"Hidup sebagai pelatih dipenuhi dengan frustrasi yang tiada henti."

"Saya tidak beranggapan bahwa ini jawaban yang tepat sekarang. Untuk sementara, tujuan saya, mencapai babak final. Dengan begitu saya tidak mendiskusikan hal itu (sekarang)."

"Saya berharap para pemain mampu memperoleh manfaat dari pengalaman saya selama ini, tidak sebatas laga final. Ini merupakan sesuatu yang mereka harus kerjakan dan nikmati."

"Saya senang dapat mencapai babak knockout, yang pada akhirnya bakal menjelaskan dirinya sendiri." 

Oleh AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018