Tanda-tanda leukimia, anemia hingga kelelahan

18 Juli 2018 06:19 WIB
Tanda-tanda leukimia, anemia hingga kelelahan
Anemia. (illustrasi)
Jakarta (ANTARA News) - Leukemia atau kanker darah seperti yang diderita anak penyanyi Denada dan Jerry Aurum sebenarnya memiliki sejumlah gejala yang bisa dikenali. 

Berikut 11 tandanya seperti dilansir Medical News Today: 

1. Anemia
Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah--yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. 

Seseorang yag kekurangan sel darah merah biasanya mengalami sejumlah gejala seperti kelelahan, lemah, pusing, sesak napas, sakit kepala, kulit pucat dan merasa dingin yang luar biasa. 

2. Mengalami infeksi
Anak-anak dengan leukemia memiliki jumlah sel darah putih yang tinggi, tetapi sebagian besar sel-sel ini tidak berfungsi dengan benar karena sel-sel abnormal menggantikan sel-sel darah putih yang sehat.

Sel darah putih membantu melindungi tubuh dan melawan infeksi.Infeksi berulang dan persisten dapat menunjukkan bahwa seorang anak tidak memiliki sel darah putih yang sehat.


3. Memar dan berdarah
Jika seorang anak mudah memar, mengalami mimisan parah, atau berdarah dari gusi, ini bisa mengarah ke leukemia. Anak yang menderita kanker jenis ini kekurangan trombosit yang fungsinya membantu mencegah perdarahan.


4. Nyeri tulang atau sendi
Jika seorang anak tampak kesakitan dan mengeluh bahwa tulang atau sendi mereka sakit atau sakit, ini dapat mengindikasikan dia mengalami leukemia. Ketika leukemia berkembang, sel-sel abnormal dapat mengumpulkan di dalam sendi atau dekat dengan permukaan tulang.

5. Pembengkakan
Pada anak dengan leukemia, pembengkakan dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, antara lain pada perut, ketika sel-sel abnormal berkumpul di hati dan limpa. 

Lalu, wajah dan lengan, ketika tekanan pada vena yang disebut vena cava superior menyebabkan darah menggenang di area tersebut. 

Selain itu di kelenjar getah bening, ketika seseorang melihat benjolan kecil terbentuk di sisi leher, di ketiak, atau pada tulang selangka. 

Penting untuk dicatat bahwa saat kelenjar getah bening seseorang membengkak dan tidak ada gejala, dia lebih mungkin mengalami infeksi daripada leukemia.

Pembengkakan akan menjadi lebih buruk saat anak bangun, dan akan membaik di siang hari.

6. Kurang nafsu makan, sakit perut, dan penurunan berat badan
Jika sel-sel leukemia telah menyebabkan pembengkakan di hati, ginjal, atau limpa, organ-organ ini dapat menekan perut. Hasilnya mungkin perasaan kenyang atau tidak nyaman, kurang nafsu makan, dan penurunan berat badan.

7. Batuk atau kesulitan bernapas
Leukemia dapat mempengaruhi bagian tubuh di sekitar dada, seperti beberapa kelenjar getah bening atau thymus, kelenjar yang terletak di antara paru-paru.

Jika bagian-bagian tubuh ini membengkak, maka akan menekan trakea dan membuat penderita sulit bernafas.

Kesulitan bernapas juga dapat terjadi jika sel-sel leukemia menumpuk di pembuluh darah kecil paru-paru.

Jika seorang anak mengalami kesulitan bernapas, segera carilah pertolongan medis. 

8. Sakit kepala, muntah, dan kejang
Jika leukemia mempengaruhi otak atau sumsum tulang belakang, seorang anak mungkin mengalami beberapa gejala yakni sakit kepala, kejang, muntah, sulit berkonsentrasi, masalah dengan keseimbangan dan   penglihatan kabur. 

9. Ruam kulit
Sel leukemia yang menyebar ke kulit dapat menyebabkan munculnya bintik-bintik kecil, gelap seperti ruam. Kumpulan sel ini disebut kloroma atau sarkoma granulositik, dan sangat jarang terjadi.

Memar dan pendarahan yang menjadi ciri leukemia juga dapat menyebabkan bintik-bintik kecil yang disebut petechiae muncul. Ini mungkin juga terlihat seperti ruam.

10. Kelelahan ekstrem
Dalam kasus yang jarang terjadi, leukemia menyebabkan tubuh lemah yang sangat parah dan kelelahan yang bahkan dapat menyebabkan penderita cadel.

Kondisi ini terjadi ketika sel-sel leukemia berkumpul di dalam darah, menyebabkan darah menebal. Darah mungkin begitu tebal sehingga sirkulasi melambat melalui pembuluh kecil di otak.

11. Merasa tidak enak badan
Seorang anak mungkin tidak dapat menggambarkan gejala mereka secara detail, tetapi mereka mungkin tampak sakit secara umum. Ketika penyebab penyakit seorang anak tidak jelas, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Kanker pada anak lebih sulit dicegah

Baca juga: Kanker darah paling banyak menyerang anak-anak

Baca juga: Penanganan leukimia anak terkendala keterbatasan obat

 

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018