Jakarta (ANTARA News) - Moda transportasi "light rail transit" (LRT) yang sedang dan rencananya akan dibangun di berbagai kota besar harus bisa digunakan oleh semua kalangan sehingga manfaatnya juga dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia seluruhnya.Nanti kalau LRT ini sudah kita lihat nanti ada di Palembang
Anggota Komisi V DPR Bambang Haryo Soekartono dalam rilis, Kamis, menyoroti LRT di Palembang yang masih belum terkoneksi dengan angkutan umum massal, padahal banyak warga yang menggunakan angkutan umum di kota tersebut.
Untuk itu, Bambang menegaskan bahwa LRT seharusnya menjadi transportasi bagi rakyat kecil dengan sungguh-sungguh terkoneksi ke dalam moda angkutan massal dan tempat pemberhentiannya seperti di terminal, pelabuhan, dan stasiun.
Karena bila tidak, lanjut politisi Gerindra tersebut, maka LRT dapat terjebak dengan sama saja memberi subsidi bagi golongan masyarakat mampu yang tentu saja hal itu tidak tepat sasaran.
Ia juga menyoroti mahalnya alokasi biaya pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun LRT tersebut karena dana yang besar itu sebenarnya bisa disebarkan ke berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan transportasi massal.
Bambang meyakini bahwa bila seluruh Indonesia dapat memenuhi kebutuhan transportasi massal maka juga akan melesatkan tingkat pertumbuhan yang bisa dicapai oleh perekonomian nasional.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pembangunan kereta ringan atau LRT dapat meningkatkan nilai ekspor dan kerja sama kontraktor Indonesia pada masa depan.
"Nanti kalau LRT ini sudah kita lihat nanti ada di Palembang, lalu yang kedua di Jakarta, dan yang ketiga di Bandung, kemudian ada di Surabaya, dan Medan ya sudah kenapa tidak (diekspor)," kata Presiden usai meninjau uji coba LRT di Stasiun Jaka Baring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (13/7).
Menurut Jokowi, Indonesia telah memiliki nama dalam ekspor di sektor transportasi dalam bidang perkeretaapian seperti ke Bangladesh dan Filipina.
Sebagaimana diwartakan, LRT di Palembang, Sumatera Selatan, akan menjadi moda transportasi untuk masyarakat umum setelah dipakai sebagai angkutan khusus peserta Asian Games, 18 Agustus-2 September 2018.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Sumsel Ahkmad Najib di Palembang, Senin (16/7) mengatakan, memang infrastukur dan sarana transportasi itu pada tahap awal pengoperasiannya untuk angkutan khusus Asian Games.
Namun setelah pesta olahraga terbesar di Asia itu selesai, maka ke depannya akan dijadikan sarana angkutan massal untuk masyarakat luas.
Baca juga: Proyek LRT Jakarta telah rampung 85 persen
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018