"Kami fokus meningkatkan kerja sama dan pembinaan terhadap implementasi OSS. Kalau dengan daerah, kami bertugas membina dan mensosialisasikan," kata Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo seusai dilantik di Jakarta, Kamis.
Wisnu optimistis BKPM akan dapat mengambilalih sistem OSS dengan baik lantaran lembaga itu lebih berpengalaman mengurusi pelayanan perizinan investasi.
Ia juga memastikan jajaran dinas di daerah sudah siap berkoordinasi untuk mendukung implementasi sistem tersebut.
Lebih lanjut, Wisnu mengatakan sejumlah persiapan telah dilakukan seperti peraturan badan, restrukturisasi hingga pelatihan terhadap sumber daya manusia yang nantinha akan mwngoperasikan, mengawasi hingga memonitor agar investasi bisa terealisasi.
"Lebih cepat (siap) lebih baik. Begitu kita siap kita akan bicara dengan Kemenko Perekonomian," ujarnya.
Wisnu mengatakan peraturan kepala badan tentang tata cara pelayanan perizinan serta pedoman dan tata cara pengendalian dan pelaksanaan adalah dua payung hukum yang tengah disiapkan terkait pelayanan perizinan di sistem OSS.
"Aturan-aturan itu saya kira sebelum akhir minggu ini akan dirilis," tuturnya.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan pihaknya tengah sibuk menyiapkan standar prosedur operasional, struktur organisasi hingga rincian anggaran yang dibutuhkan untuk bisa mengambilalih sistem OSS dari Kemenko Perekonomian pada November mendatang.
"Sudah ada rancangannya, tapi kan semua harus jadi satu kesatuan. Masih banyak administrasi yang perlu dilakukan. Pelimpahan wewenang di kementerian/lembaga ke OSS juga masih banyak yang dalam proses," jelasnya.
Baca juga: BKPM hentikan penerbitan izin selama transisi OSS
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018