• Beranda
  • Berita
  • Seorang calon haji embarkasi Jakarta tertunda berangkat

Seorang calon haji embarkasi Jakarta tertunda berangkat

20 Juli 2018 01:37 WIB
Seorang calon haji embarkasi Jakarta tertunda berangkat
Calon Jemaah Haji menunggu giliran untuk tes biometrik di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis malam (19/7). (ANTARA News/Ricky Prayoga)

... jemaah yang tertunda hingga batas akhir tersebut akan mendapat prioritas di tahun selanjutnya."

Jakarta (ANTARA News) - Seorang calon jemaah haji dari embarkasi Jakarta masih tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci Makkah karena masalah kesehatan.

Koordinator Bidang Kesehatan Embarkasi Jakarta Anas Ma'ruf yang ditemui di Asrama Haji Jakarta Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (18/7), mengatakan bahwa calon jemaah haji tersebut keberangkatannya tertunda karena mengalami abses (pembengkakan) akibat penyakit kencing manis (diabetes melitus/DM).

"Jemaah tersebut berasal dari kloter lima Banten berjenis kelamin perempuan usia 52 tahun, tertunda karena mengalami abses DM yang bengkak dan berbau," katanya.

Saat ini, menurut dia, jemaah tersebut mendapatkan rujukan untuk dirawat di Rumah Sakit Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, yang bersebelahan dengan Embarkasi Jakarta, untuk menerima perawatan intensif. Adapaun kelompok terbang (kloter) yang seharusnya diikutinya telah berangkat ke Arab Saudi Kamis pagi.

Anas, yang juga Kepala Kantor Kesehatan Bandara Soekarno-Hatta, menerangkan bahwa seorang jemaah yang tertahan tersebut adalah bagian dari delapan orang yang dirujuk ke Rumah Sakit Haji Pondok Gede.

"Sementara tujuh lainnya berhasil pulih dan melanjutkan perjalanan, satu jemaah ini tertunda keberangkatannya karena yang bersangkutan perlu memulihkan keadaan umumnya dulu, dan jika sudah pulih, maka kami nyatakan layak berangkat. Sementara ini, yang bersangkutan masih di rumah sakit," ucapnya.

Terkait dengan kesempatannya berhaji walau kloternya sudah berangkat, Anas menerangkan setiap jemaah haji yang tertunda keberangkatannya karena masalah kesehatan tetap bisa berangkat di tahun yang sama dengan ikut kloter selanjutnya.

"Jika hingga batas akhir pemberangkatan masih belum bisa berangkat, maka dengan terpaksa tidak berangkat tahun tersebut. Ini akan diinformasikan kepada yang bersangkutan dan keluarganya. Namun, berdasarkan kebijakan yang ada, jemaah yang tertunda hingga batas akhir tersebut akan mendapat prioritas di tahun selanjutnya," tuturnya.

Hingga hari ketiga pemberangkatan calon jemaah haji, Kamis (18/7), Embarkasi Jakarta memberangkatkan enam kloter yang berasal dari Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dan Banten dengan jumlah 2.328 jemaah dan 30 petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

Dari jumlah tersebut ada empat jemaah gagal berangkat karena meninggal di daerah asal, urusan dinas dan dua lainnya karena masalah prosedur kesehatan.

Embarkasi Jakarta akan memberangkatkan 24.524 calon haji dan 315 orang petugas yang terbagi dalam 63 kloter di dua gelombang.

Gelombang pertama pemberangkatan calon jemaah haji Indonesia embarkasi Jakarta, akan berangkat menuju Madinah, Arab Saudi, dengan jadwal terakhir pada 29 Juli 2018.

Untuk gelombang kedua, jemaah langsung mendarat di Bandara Jeddah, Arab Saudi, yang akan pertama kali terbang pada 30 Juli 2018 dengan akhir pemberangkatan pada 15 Agustus 2018.

Untuk tahun 2018, calon jemaah haji termuda embarkasi Jakarta berumur 18 tahun di kloter lima dari Provinsi Banten, dan yang tertua berumur 98 tahun dari kloter 47, yang juga dari Provinsi Banten.

Baca juga: Lama perekaman data biometrik calon haji 3 hingga 5 menit
Baca juga: Embarkasi Jakarta catat 67 persen calon haji berisiko tinggi

 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018