"Bandara Minangkabau dipilih karena secara rute lebih dekat dan strategis, artinya selama musim haji BIM akan beroperasi 24 jam melayani penerbangan reguler, haji embarkasi Padang, dan haji transit," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra di Padang, Jumat.
Ia mengatakan proses pengisian bahan bakar tersebut memakan waktu sekitar satu sampai dua jam karena itu pihak bandara telah mengatur dengan detil slot penerbangan agar semua dapat terlayani.
"Kami pastikan tidak akan mengganggu penerbangan reguler, memang jadinya aktivitas penerbangan cukup padat namun sudah diatur sedemikian rupa," kata dia.
Sebelumya Station Manager Garuda Indonesia Padang, Megah Boma Putra menyampaikan seluruh calon haji yang berangkat melalui Embarkasi Padang diangkut menggunakan pesawat Boeing 777 seri 300 ER dengan kapasitas penumpang 396 orang.
"Ini merupakan tahun kedua Embarkasi Padang menggunakan Boeing 777 300 ER," kata dia.
Menurut dia, Boeing 777 300 ER memiliki tiga kru untuk kokpit, serta dukungan 13 kru kabin dengan waktu tempuh perjalanan ke Tanah Suci selama 9,5 jam.
"Kelebihan pesawat ini bisa terbang langsung sehingga tidak perlu transit untuk isi bahan bakar," ujarnya.
Untuk jalur penumpang naik ke pesawat disiapkan dua tangga karena belum tersedia garbarata yang sesuai dengan jenis pesawat.
Selain sebagai embarkasi haji, Bandara Minangkabau juga menjadi bandara transit pesawat haji dari Embarkasi Solo dan Balikpapan karena lebih efisien dari sisi jarak dan rotasinya lebih dekat untuk langsung ke Tanah Suci.
Total yang mendarat 125 pesawat terdiri atas 17 Embarkasi Padang dan 108 transit, kata dia.
Ia memastikan Bandara Minangkabau bisa didarati pesawat haji dan sudah melakukan koordinasi dengan pihak bandara.
Baca juga: Sebanyak113 calon jemaah haji Lombok Barat kategori risiko tinggi
Baca juga: Seorang calon haji embarkasi Jakarta tertunda berangkat
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018