"Harga telur, ayam naik yang resah adalah masyarakat. Yang resah adalah ibu-ibu yang belanja di pasar dan sangat merugikan sekali. Kami mengimbau jangan sampai terjadi perbuatan yang dirasa curang," kata Ketua Pelaksana Satgas Pangan Polda Jatim AKBP Rama Samtama Putra di Surabaya, Kamis.
Rama menegaskan, pihak Satgas Pangan Polda Jatim tidak akan segan untuk menindak tegas pelaku usaha yang curang dengan memanfaatkan kenaikan harga ayam dan telur.
Untuk itu Satgas Pangan bersama dinas terkait rutin melakukan inspeksi mendadak dan turun ke lapangan untuk dapat mengontrol harga telur dan ayam serta mengumpulkan keterangan apakah ada pengusaha yang curang atau tidak.
"Ini salah satu bentuk kami untuk turun ke lapangan, termasuk dengan KPPU dalam rangka mencari dan mengumpulkan bahan keterangan sekiranya diduga ada oknum pelaku usaha yang berbuat curang. Inilah domain kami untuk melakukan penegakan hukum," ujar Rama.
Dari hasil sidak dengan pihak terkait itu, lanjut Rama, akan ditelusuri lebih jauh dari mulai pengepul, distributor dan sub-distributor sampai dengan ke hulu atau ke peternak untuk menyimpulkan adanya kecurangan atau tidak.
"Karena kalau diambil sampel dari keterangan pedagang masih terlalu prematur untuk kami simpulkan adanya dugaan pelanggaran. Kami perlu melakukan upaya penyelidikan lebih mendalam, yang jelas, kami mengimbau, jangan ada pelaku usaha yang mengambil kesempatan di saat keadaan seperti ini," ucapnya.
Sebelumnya dari hasil sidak Satgas Pangan Polda Jatim dan KPPU rata-rata harga daging ayam di sejumlah pasar di Surabaya berada di kisaran Rp38-40 per kilogram, atau lebih tinggi dibanding acuan Permendag No 58/2018 yang berada di kisaran Rp32 ribu per kilogram.
Baca juga: Tekan harga telur, Pemkot Bandung gelar operasi pasar murah
Baca juga: Polda NTB pantau lonjakan harga telur
Baca juga: Harga telur di Sidoarjo kembali normal
Pewarta: Indra Setiawan/Willy Irawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018