• Beranda
  • Berita
  • Ibu meninggal dan anak luka berat akibat penganiayaan di Penjaringan

Ibu meninggal dan anak luka berat akibat penganiayaan di Penjaringan

27 Juli 2018 10:47 WIB
Ibu meninggal dan anak luka berat akibat penganiayaan di Penjaringan
ilustrasi korban penganiayaan (AntaraNews/Diasty Surjanto)

Ditemukan dua orang, satu yang meninggal ini perempuan berusia 66 tahun akibat tusukan. Yang satu lagi luka berat jenis kelamin laki-laki 33 tahun adalah si anak

Jakarta (ANTARA News) - Dua orang yang masih dalam satu ikatan keluarga, mengalami penganiayaan oleh orang tidak dikenal hingga mengakibatkan salah satunya, seorang wanita lansia, meninggal dunia.

"Ditemukan dua orang, satu yang meninggal ini perempuan berusia 66 tahun akibat tusukan. Yang satu lagi luka berat jenis kelamin laki-laki 33 tahun adalah si anak. Tusukan di ulu hati dan tangannya," kata Kapolsek Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar dalam keterangan persnya yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Korban meninggal ditemukan Kamis malam, tergeletak di atas sofa di rumahnya yang beralamat di Villa Kapuk Mas blok H5 Penjaringan, Jakarta Utara, kata AKBP Rahmat Sumekar.

Sementara korban lainnya, yaitu laki-laki berinisial S berusia 33 tahun kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit lantaran luka tusuk di bagian perut.

Saat ditemukan, posisi si anak ada di lantai dan berlumuran darah. Saat ini polisi masih melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi.

Segala dugaan didalami sebab, hasil pemeriksaan sementara, tidak ada harta atau barang berharga yang raib dari rumah berlantai dua itu.

"Masih kita dalami. Saksi ada ya. Masih belum diketahui karena di TKP juga tidak ada barang yang hilang," tutur AKBP Rachmat.

Di lokasi, warga berduyun-duyun mendatangi rumah berpagar hitam itu. Sementara garis polisi sudah terpasang di TKP. Kondisi rumah tempat kejadian terlihat terang.

Baca juga: Polisi tangkap penembak pengusaha di Penjaringan

Baca juga: Polisi kantongi ciri pelaku penembakan Herdi di Penjaringan

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018