Tari asal Karawang itu merupakan salah satu dari pertunjukan yang disuguhkan booth PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam perhelatan Festival Indonesia untuk memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Selain TMMIN, Festival Indonesia juga diramaikan dengan berbagai booth dari sejumlah kementerian, pemerintah daerah, perbankan yang menyajikan berbagai kebudayaan dan potensi Indonesia.
Pembukaan Festival Indonesia seharusnya berlangsung hari ini namun ditunda pada Minggu (29/7) dikarenakan terjadi badai taifun di Tokyo. Rencananya pada acara pembukaan akan dihadiri Presiden Republik Indonesia yang kelima Megawati Soekarno Putri, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Duta Besar Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif, Utusan Khusus Presiden untuk Jepang Rachmat Gobel, dan mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda.
TMMIN mengangkat konsep rumah adat Karawang dengan pembagian 4 zona berbeda yang mewakili perjalanan panjang Toyota di Indonesia berupa zona produk, zona manufaktur, zona ekspor/ekspansi global dan zona kontribusi sosial.
Penonton dibuat terhibur terutama saat beberapa pengunjung diajak naik ke sisingaan dan diarak berkeliling sekitar booth.
Suasana semakin meriah saat ditampilkan pencak silat dan tari Betawi.
Baca juga: Rayakan 60 tahun Indonesia-Jepang, KJRI Osaka kawinkan angklung dan taiko
Penonton tidak hanya dari orang Indonesia yang tinggal di Jepang tetapi juga warga lokal dan sejumlah wisatawan asing. Mereka tetap bertahan gerimis mulai mengguyur area tersebut.
"Ini kali pertama kami berpartisipasi dalam perhelatan Festival Indonesia-Jepang. Sebagai perusahaan yang sudah berdiri selama 47 tahun, kami turut berpartisipasi untuk mendukung KBRI Indonesia untuk mengenalkan budaya Indonesia melalui keberadaan booth kami," kata Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono kepada wartawan di Tokyo.
"Karena hubungan dua negara bukan hanya hubungan ekonomi, perdagangan tetapi paling penting juga budaya, saling mengenal antar negara itu penting," ujarnya menambahkan.
Dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, berbagai kegiatan diselenggarakan oleh Kedutaan Besar kedua negara di beberapa kota di Indonesia, yakni Jakarta pada 19 Januari 2018, Medan dan Surabaya pada 23 Januari, Bali pada 26 Januari, dan Makassar pada 11 Februari 2018.
Acara peringatan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jepang juga diselenggarakan di beberapa kota di Jepang, antara lain di Tokyo, Osaka, Fukuoka, Nagoya, Hiroshima, dan Hokkaido.
Hubungan diplomatik Indonesia-Jepang dimulai sejak tanggal 20 Januari 1958. Sebagai "mitra strategis", kedua negara selalu memperkuat kerja sama di berbagai bidang, tidak hanya ekonomi dan politik, namun juga sosial dan budaya.
Baca juga: Indonesia-Jepang adakan konser musik di Osaka
Di bidang ekonomi, saat ini Jepang adalah investor nomor dua terbesar di Indonesia serta merupakan salah satu mitra dagang utama.
Telah ada sekitar 1.800 perusahaan berinventasi di Indonesia yang berkontribusi dalam mendorong peningkatan daya saing dan memajukan perekonomian Indonesia.
Salah satu di antaranya adalah Toyota. Kiprah Toyota di Indonesia tidak terlepas dari harmonisnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang yang telah terbina sejak 60 tahun yang lalu.
Toyota sendiri mulai menanamkan investasinya pertama kali di tahun 1971 dengan pendirian sebuah perusahaan importir kendaraan bermerek Toyota di Indonesia yang kini bernama PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) hasil kerjasama antara Toyota Motor Corporation dan Astra International.
Baca juga: Festival Indonesia di Tokyo, Kemenpar promosi "Hot Deals"
Baca juga: Alasan warga Jepang ini mencintai Indonesia
Pewarta: Monalisa
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018