Susi ajak jaga laut dari berbagai eksploitasi

28 Juli 2018 18:51 WIB
Susi ajak jaga laut dari berbagai eksploitasi
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan keterangan tentang kebakaran puluhan kapal di Benoa, di Kantor KKP Jakarta, Selasa (17/7/2018). (ANTARA /Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga laut dengan tetap mengindahkan aspek upaya pelestarian kawasan perairan nasional dalam berbagai aktivitas eksploitasi.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah aktivitas eksploitasi sektor pertambangan.

"Jaga dari eksploitasi tambang yang berlebihan agar tetap terjaga kelestarian lautnya," kata Menteri Susi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Selain tambang, Menteri Susi juga menyoroti keberadaan mangrove yang merupakan tempat ikan berkembang biak dan nursery ground.

Untuk itu, ujar dia, pengelolaan ruang laut untuk kegiatan perikanan, pariwisata, dan pertanian harus dilakukan secara bijak, dengan memperhatikan aspek keberlanjutan.

"Jangan lupa jaga bakau. Bakau itu tempat bertelurnya ikan. Tempat ikan beranak pianak. Juga sebagai tahanan untuk abrasi dan erosi. Yang murah, dibandingkan dengan bikin benteng-benteng," tuturnya.

Baca juga: 10.000 kapal pencuri ikan sudah keluar dari Indonesia

Baca juga: Menteri Susi ajak lestarikan keindahan laut Belitung


Susi juga mengimbau masyarakat untuk membersihkan pantai sebagai bagian dari kampanye Pandu Laut Nusantara, gerakan menuju laut bersih dan sehat.

Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengajak masyarakat mengurangi penggunaan sampah plastik yang berbahaya bagi ekosistem laut dan juga kesehatan manusia.

Apalagi, ia juga mengingatkan bahwa pada tahun 2030 mendatang, jumlah plastik lebih banyak daripada ikan yang ada di lautan.

Baca juga: KKP lakukan banyak inovasi-terobosan di era Menteri Susi

Baca juga: Sindiran Menteri Susi bagi penyelam yang rusak terumbu karang

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018