"Informasi yang kami terima dari BPBD kabupaten Lombok Utara, satu orang meninggal dunia atas nama Sandi (20) berasal dari kabupaten Sumbawa. Selain itu, enam orang mengalami luka-luka. Itu informasi sementara," kata Kepala BPBD NTB, H Muhammad Rum, ketika dihubungi di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan seluruh korban sudah dirawat di Puskesmas Bayan. Para korban ada yang mengalami patah kaki, robek di bagian kaki dan kepala. Seluruhnya tertimpa reruntuhan tembok yang roboh akibat gempa.
Baca juga: Gempa tektonik Lombok-Sumbawa akibat sesar naik Flores
Baca juga: Korban gempa NTB bertambah jadi lima orang
Selain menimbulkan korban jiwa, laporan sementara yang diterima dari BPBD kabupaten Lombok Utara adalah sedikitnya lima rumah rusak berat.
"Kami masih bergerak untuk melakukan pendataan para korban karena guncangan gempa relatif besar terasa di 10 kabupaten/kota," ujarnya.
Data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat kerusakan bangunan terjadi di kecamatan Sambelia, dan Sembalun, kabupaten Lombok Timur.
Kerusakan bangunan, terutama rumah penduduk juga terjadi di kecamatan Bayan, kabupaten Lombok Utara.
Di Kabupaten Sumbawa Barat, dilaporkan satu rumah penduduk di desa Tepas Sepakat, kecamatan Brang Rea, roboh.
BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD NTB terkait pendataan jumlah korban dan kerusakan akibat gempa bumi yang tidak berpotensi tsunami tersebut.
Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR itu mengguncang pulau Lombok dan pulau Sumbawa, NTB, Minggu, pukul 06.47 WITA, namun tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisis sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pusat gempa bumi tersebut pada koordinat 8,26 lintas selatan, dan 116,55 bujur timur. Lokasi gempa terjadi di regional Sumbawa pada kedalaman 10 kilometer.
Baca juga: Gempa bumi 6,4 SR guncang NTB
Pewarta: Awaludin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018