Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) bersama pihak terkait akan segera melakukan penanganan dampak gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang terjadi di Lombok pada Minggu pagi ini.Pemprov NTB bersama pihak terkait, masih melakukan pendataan dampak kerusakan, baik sarana dan prasarana, maupun korban jiwa, korban luka-luka, dan korban lainnya."
"Pemprov NTB bersama pihak terkait, masih melakukan pendataan dampak kerusakan, baik sarana dan prasarana, maupun korban jiwa, korban luka-luka, dan korban lainnya," kata Gubenur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi ketika dihubungi melalui telepon selulernya dari Jakarta, Minggu.
Dari pendataan yang terus dilakukan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB melaporkan, korban meninggal dunia bertambah menjadi 10 orang serta korban luka-luka sekitar 40 orang. Kemudian, puluhan rumah penduduk dilaporkan rusak.
Dari 10 korban meninggal dunia tersebut, yakni delapan korban meninggal dunia di Kabupaten Lombok Timur, serta dua orang lainnya meninggal dunia di Kabupaten Lombok Utara. Dari delapan orang yang meninggal dunia di Kabupaten Lombok Timur, satu orang di antaranya adalah warga negara Malaysia, Siti Nur Ismawida (30 tahun).
Menurut TGB, dirinya mendapat informasi bahwa Presiden Joko Widodo telah mengintruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu penanganan dampak gempa di Lombok.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak pada koordinat 8,4 Lintang Selatan, dan 116,55 Bujur Timur. Lokasi gempa terjadi di darat pada jarak 47 KM arah Timur kota Mataram, ibu kota Provinsi NTB, pada kedalaman 24 KM. Gempa bumi tersebut mengguncang Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, hingga Pulau Bali.
Baca juga: Gubernur NTB tetapkan tiga hari masa tanggap darurat gempa
Baca juga: Hingga tengah hari NTB sudah dilanda 104 kali gempa susulan
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018