"Peningkatan kapasitas para ranger ini menjadi perhatian utama kami karena mereka menjadi ujung tombak pengelolaan kawasan wisata Komodo," kata Kepala Balai TN Komodo Budi Kurniawan ketika dihubungi Antara dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin.
Ia menjelaskan, peningkatan kapasitas dilakukan berupa pelatihan pengetahuan kebijakan pengelolaan kawasan Taman Nasional Komodo, pengenalan jenis tumbuhan dan satwa.
Selain itu, prosedur tetap dalam penanganan pelanggaran dalam kawasan serta mekanisme patroli pengamanan di sekitar kawasan.
"Untuk itu pelatihan ini diberikan berupa teori-teori yang digabungkan dengan praktik langsung di lapangan," katanya.
Ia menjelaskan, pelatihan puluhan ranger yang dilakukan dengan dukungan anggaran Kementerian Pariwisata itu digelar untuk tahap pertama pada 25-27 Juli lalu dengan melibatkan 32 ranger.
Sementara itu, tahap kedua akan digelar pada 6-8 Agustus mendatang dengan diikuti pula sebanyak 32 ranger.
Ia menyebut beberapa pihak yang dilibatkan dalam kegiatan ini sebagai nara sumber utama seperti, Balai Taman Nasional Komodo, Polisi Perairan (Polair) Manggarai Barat, Kementerian Pariwisata, dan World Wildlife Fund (WWF).
Budi berharap, peningkatan kapasitas ranger itu dapat mendukung pelayanan dan pengamanan aktivitas wisawatawan yang semakin membeludak di kawasan wisata Komodo yang terkenal sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia (new 7 wonders) itu.
Baca juga: Taman Nasional Komodo raup Rp9,4 miliar pada Januari-April
Baca juga: 46.630 wisatawan ke TN Komodo pada Januari-April
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018