• Beranda
  • Berita
  • Ratusan pendaki dan "porter guide" berhasil dievakuasi

Ratusan pendaki dan "porter guide" berhasil dievakuasi

30 Juli 2018 16:42 WIB
Ratusan pendaki dan "porter guide" berhasil dievakuasi
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7.2018). Menurut data Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) saat ini masih terdapat 826 orang baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara yang terjebak menunggu arahan untuk bisa turun dengan aman sambil menunggu gempa susulan reda di pos Plawangan Sembalun. (ANTARA /Ahmad Subaidi)

Mereka yang terjebak di dalam kawasan sudah berhasil ditemukan tim dan sudah ada yang turun dan sampai di bawah (Desa Bawak Enao). Ada juga yang saat ini masih dalam proses evakuasi.

Sembalun, (ANTARA News) - Ratusan pendaki dan porter guide yang terkena dampak bencana gempa bumi pada Minggu (29/7) pagi, di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat.

"Mereka yang terjebak di dalam kawasan sudah berhasil ditemukan tim dan sudah ada yang turun dan sampai di bawah (Desa Bawak Enao). Ada juga yang saat ini masih dalam proses evakuasi," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal yang ditemui di Sembalun, Senin.

Sebanyak 180 personel tim gabungan pada Senin pagi, bergerak menuju Bukit Pelawangan Sembalun (2600 mdpl) untuk melakukan observasi dan evakuasi para pendaki yang masih terjebak di Gunung Rinjani pascagempa berkekuatan 6,4 skala richter (SR) yang mengguncang NTB, Minggu (29/7) pagi.

Tim gabungan yang terdiri dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama TNI, Polri, tenaga medis dan relawan atau pecinta alam menyusuri jalur pendakian yang melewati dua jalur, yakni Bawak Nao dan Sajang 4, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Tim dibagi tiga dalam menyisir jalur pendakian dan dan sekaligus membagikan logistik serta obat-obatan.

Tim A (Mapala) tetap di Pelawangan dan melakukan penyisiran korban ke lokasi sekitar Bukit Pelawangan hingga menuju Puncak Rinjani dan bertugas mengamankan barang milik pendaki yang masih tertinggal.

Tim B (BASARNAS, TNI, POLRI, TNGR), turun menuju lokasi berkumpulnya pendaki, yakni di Danau Segara Anak (2010 mdpl). Tugasnya mengevakuasi pendaki di danau dan melakukan penyisiran di area sekitarnya, baik di lokasi pemandian air panas dan gua susu yang berjarak 10 kilometer dari episentrum kawasan perkemahan danau.

Sedangkan Tim C, bertugas melakukan penyusuran dan evakuasi terhadap korban meninggal dunia.

Hingga Senin (30/7) dinihari, jumlah pendaki TNGR yang naik sebanyak 820 orang. Data tersebut sesuai daftar pengunjung yang ada di Resor Sembalun.

Rinciannya, yang naik pada Jumat (27/7) sebanyak 448 orang dan Sabtu (28/7) sebanyak 372 orang. Jumlah ini masih bisa bertambah termasuk porter guide, serta tamu yang naik pada Rabu (25/7) dan Kamis (26/7).

Baca juga: BNPB: tidak ada warga asing meninggal di Rinjani

Baca juga: 500 pendaki masih terjebak di Gunung Rinjani

Baca juga: Gempa Lombok, TNI kerahkan Koppasus evakuasi turis Rinjani

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018