Juru bicara koalisi tersebut Kol. Truki Al-Malki menyoroti di dalam satu pernyataan bahwa berbagai langkah yang mematuhi hukum internasional akan menanggulangi sikap bermusuhan anggota Milisi Al-Houthi, kata Kantor Berita Arab Saudi.
Namun ia tidak menjelaskan sifat langkah itu, yang dikatakan dilakukan melalui kerja sama dengan masyarakat internasional.
Ia memperingatkan mengenai bencana alam dan ekonomi jika gerilyawan Al-Houthi terus menyerang kapal yang berlayar di Selat Bab Al-Mandab, dan yang paling akhir ditujukan terhadap kapal tangker Arab Saudi.
Baca juga: Arab Saudi bekukan pengiriman minyak lewat Selat Bab El-Mandeb
Arab Saudi pekan lalu mengumumkan pembekuan semua pengiriman minyak mentah melalui Selat Bab Al-Mandab, sebagai reaksi atas serangan gerilyawan Al-Houthi terhadap dua kapal tangker minyak raksasa Arab Saudi yang melewati selat di Laut Merah pada 25 Juli.
Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan kecil pada satu dari kedua tangker itu --Khalid Al-Falih, kata Menteri Arab Saudi Urusan Energi, Industri dan Sumber Daya Mineral, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Ia menambahkan larangan tersebut akan berlanjut sampai keamanan pelayaran melalui selat itu bisa dijamin.
Baca juga: Al-Houthi akui serang kapal Arab Saudi di pantai barat
Koalisi pimpinan Arab Saudi ikut-campur dalam konflik di Yaman pada Maret 2015 untuk memukul mundur gerilyawan Syiah Al-Houthi, yang didukung Iran, dan memulihkan kekuasaan Pemerintah Presiden Abdu-Rabbu Mansour Hadi, yang kini hidup di pengasingan.
Editing by Chaidar Abdullah
Pewarta: antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018