Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan sebagian besar anak-anak korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat sudah mulai semangat dan ceria.Anak-anak sudah bersemangat dan ceria, bahkan tidak terlihat baru saja mengalami kejadian bencana yang menakutkan
"Anak-anak sudah bersemangat dan ceria, bahkan tidak terlihat baru saja mengalami kejadian bencana yang menakutkan," kata Kak Seto, panggilan akrabnya, dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Kak Seto mengatakan LPAI bekerja sama dengan Dompet Dhuafa dan LPA Nusa Tenggara Barat mengunjungi anak-anak korban gempa yang melanda Lombok, Sumbawa dan Bali pada Minggu (29/7).
Pada kunjungan tersebut, Kak Seto mengajak anak-anak berkumpul di bawah tenda atau lapangan untuk bernyanyi dan menari bersama sebagai salah satu bentuk pemulihan trauma.
Baca juga: Kak Seto beri dukungan psikososial korban gempa
Baca juga: Kak Seto hibur anak-anak korban gempa Lombok
"Pemulihan dilakukan secara massal agar mereka bisa saling melihat bahwa anak-anak lain sudah ceria dan bersemangat. Kalau pemulihan dilakukan di tingkat keluarga, kemungkinan orang tuanya juga masih trauma dan marah-marah," tuturnya.
Dalam upaya pemulihan trauma yang dilakukan Kak Seto, anak-anak dibebaskan berekspresi melalui nyanyian, tarian bahkan teriakan.
"Meskipun mereka sudah terlihat bersemangat dan ceria, saya tetap berpesan kepada para relawan agar tetap menjaga mereka dalam suasana yang gembira," katanya.
Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali pada Minggu (29/7) pagi. Akibat kejadian tersebut, 17 orang tercatat meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka serta ribuan rumah dan fasilitas lainnya rusak.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018