"Pelatihannya kami jalankan terus, untuk melatih Sumber Daya Manusia (SDM) nya. Karena SDM nya harus benar-benar berkomitmen. Inikan tidak main-main untuk mensuplai AMMDes," kata Dirjen IKM Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih kepada Antara di Tangsel, Kamis.
IKM tersebut juga perlu terbuka terhadap perkembangan teknologi terkini, sehingga dapat diimplementasikan terhadap kendaraan yang memang diproduksi berdasarkan teknologi canggih.
Selain itu, lanjut Gati, Ditjen IKM berupaya untuk meningkatkan anggaran restrukturisasi permesinan untuk IKM yang bergerak dibidang logam, mesin dan alat elektronik.
"Tahun ini anggarannya 2 miliar rupiah. Tahun depan itu 2,9 miliar rupiah. Tapi saya ingin tingkatkan lagi sekitar 4-5 miliar rupiah, karena ini kebutuhannya besar," ungkap Gati.
Diketahui, AMMDes resmi diluncurkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.
Setelah perjalanan panjang, dan dilakukan serangkaian uji coba dan pengembangan, AMMDes telah memasuki tahapan produksi massal.
PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (PT KMWI) selaku produsen AMMDes telah membangun komitmen kerjasama dengan lebih dari 70 industri komponen dalam negeri untuk siap menjadi pemasok komponen AMMDes dan sebagian merupakan IKM.
Saat ini, Industri dalam negeri telah mampu memproduksi 185 jenis komponen atau setara 70 persen dari nilai harga AMMDes.
Baca juga: Mobil pedesaan resmi meluncur di GIIAS 2018
Baca juga: Presiden dan Menperin naik AMMDES di GIIAS
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018