Ia ditemui di Bandara Internasional Silangit, Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kamis, sehari setelah ambil bagian sebagai pembawa obor dalam kirab obor Asian Games 2018 di tiga kabupaten sekitar Danau Toba.
"Kita bilang itu fast pool. Ada ukuran panjang dan kedalamannya, saya rasakan sendiri kemarin sebagai eks atlet tanding di situ. Cukup ringan ya, itu yang dulu saya rasakan ketika tanding di Singapura," kata Elsa saat dimintai komentar mengenai Stadion Akuatik GBK.
Fast pool adalah istilah di kalangan perenang yang membuat lesatan seorang perenang di lintasan air lebih cepat dan dipengaruhi empat faktor, yakni kedalaman air, desain selokan kolam, temperatur dan luasan kolam.
Baca juga: Elsa akui renang Indonesia butuh mukjizat untuk dapat emas
Baca juga: Ini pesan Ratu Renang Indonesia untuk atlet yang berlaga di Asian Games 2018
Elsa juga menyebut kualitas serupa banyak ia rasakan ketika masih aktif sebagai perenang dan tampil di pesta-pesta olahraga setingkat SEA Games, Asian Games atau Olimpiade.
"Ya keren sih. Cuman ibaratnya gini, kita baru bisa menikmati itu di tahun-tahun sekarang," kata Elsa.
"Sedangkan saya ngelihat dari dulu SEA Games, Asian Games atau Olimpiade, fasilitas itu sudah lama saya rasakan di negara-negara lain. Sekarang kita bisa menikmatinya di negara sendiri," ujarnya menambahkan.
Elsa sempat merasakan Stadion Akuatik GBK saat ambil bagian dalam test event jelang Asian Games 2018 dan turun di kelas master pada Desember 2017.
Stadion Akuatik GBK akan menjadi arena empat cabang olahraga air Asian Games 2018, yakni renang, loncat indah, renang indah dan polo air.
Polo air akan berlangsung pada 16 Agustus s.d 1 September, renang indah pada 27-29 Agustus, loncat indah pada 28 Agustus-1 September dan renang pada 19-24 Agustus.
Baca juga: Artikel Asian Games - Stadion akuatik Asian Games
Baca juga: Gagarin kagum venue akuatik baru GBK
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018