Lombok Barat (ANTARA News) - Warga Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat(NTB), dilaporkan mengungsi ke areal perbukitan pascagempa bumi berkekuatan 7.0 Skala Richter(SR) yang mengguncang Pulau Lombok pada Minggu malam, pukul 19.46 WITA.Warga memilih untuk tetap bertahan di areal perbukitan karena sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami pascagempa bumi tektonik tersebut.
"Berdasarkan laporan anggota kami, sampai saat ini masih banyak warga yang bertahan dan mengungsi di areal perbukitan," kata Kapolres Lombok Barat, AKBP Heri Wahyudi yang ditemui wartawan di Senggigi, Senin dini hari.
Warga memilih untuk tetap bertahan di areal perbukitan karena sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami pascagempa bumi tektonik tersebut.
Baca juga: BMKG pantau 73 gempa susulan pascagempa Lombok
Baca juga: Seorang bayi meninggal tertimpa reruntuhan akibat gempa
Namun BMKG Pusat telah mencabut atau mengakhiri peringatan dini tsunami pada Minggu malam, pukul 20.25 WIB atau 21.25 WITA..
Meski peringatan dini tsunami telah berakhir, warga masih enggan kembali kerumah masing-masing karena gempa susulan masih terjadi sehingga mereka memilih bertahan di lapangan terbuka dan areal perbukitan, banyak juga warga yang masih terlihat mengamankan dirinya di pinggir jalan.
Tidak hanya warga, dari hasil pantauan wartawan Antara di areal kawasan wisata Senggigi, sejumlah wisatawan asing maupun lokal yang menginap di hotel lebih memilih bertahan di halaman parkir.
Hingga saat ini dilaporkan sementara jumlah korban meninggal dunia sebanyak 37 orang akibat gempa bumi tersebut, dan terpantau sepanjang ruas jalan raya dari Kecamatan Meninting, Batu Layar, sampai ke arah Senggigi, gelap gulita. Begitu juga dengan tempat hiburan malam terlihat tutup.
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018