Kemenkes kirim 2 ton PMT ke Lombok

8 Agustus 2018 10:44 WIB
Kemenkes kirim 2 ton PMT ke Lombok
Warga mengambil bantuan logistik di lokasi pengungsian di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). BNPB mencatat sedikitnya 91 orang korban meninggal dunia akibat bencana gempa bumi yang terjadi Minggu (5/8/2018) dan terdapat kemungkinan akan bertambah. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Kemenkes berupaya menjamin para korban luka mendapatkan perawatan dan makanan bergizi 

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Gizi mengirimkan 2 ton Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk masyarakat terdampak gempa di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat.

Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu, 2 ton PMT terdiri dari 1,5 ton PMT untuk balita dan 0,5 ton PMT untuk ibu hamil.

PMT tersebut akan didistribusikan oleh pemerintah daerah, yang di antaranya sebanyak 0,5 ton akan didistribusikan ke Puskesmas Nipah, Kabupaten Lombok Utara.

PMT merupakan penganan berupa biskuit dengan kandungan gizi tinggi yang diproduksi khusus oleh pemerintah untuk program pemenuhan gizi ibu hamil kurang energi kronis dan untuk balita kurus. 

Namun, Kemenkes mengirimkan PMT tersebut mengingat bencana gempa di Lombok dalam situasi darurat dan bertujuan mencegah kekurangan makanan bergizi.

Baca juga: Menko Polhukam pastikan bantuan untuk korban gempa sudah tersalurkan
Baca juga: Tiga C-130 Hercules TNI AU angkut relawan dan logistik ke Pulau Lombok


Pengiriman PMT dilakukan berdasarkan permintaan dari pemerintah daerah. Kemudian teknis pendistribusian sampai ke masyarakat diatur oleh pemerintah daerah itu sendiri.

Kemenkes telah dua kali mengirimkan PMT ke Lombok. PMT pertama dikirimkan minggu lalu pada Senin (30/7) sebanyak 2 ton yang terdiri dari 1 ton PMT balita dan 1 ton lagi PMT untuk ibu hamil yang didistribusikan ke Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Barat.

Kemenkes terus berupaya menjamin para korban luka mendapatkan perawatan, serta masyarakat terdampak gempa mendapatkan makanan bergizi. 

Pengiriman PMT itu dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya kekurangan makanan bergizi pada korban gempa di Lombok.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018