Lombok Utara, (ANTARA News) - Empat hari pascagempa bumi 7 Skala Richter yang mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, membuat warga korban gempa di Dusun Selebung Daya, Desa Dasan Tengah, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, kini harus memakan buah kelapa untuk bisa bertahan hidup menyusul minim bantuan yang sampai ke kampung mereka.Kita minta tolong supaya ada bantuan yang datang ke dusun kami. Kasihan anak-anak kalau hanya diberi makan kelapa
Ketua RT di Dusun Selebung Daya, Arti, mengakui minimnya bantuan yang datang ke daerahnya membuat ia dan 27 kepala keluarga (KK) di tempat pengungsian harus makan seadanya. Dengan segala keterbatasan mereka terpaksa memakan kelapa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Bantuan minim sekali, kita di sini hanya dapat bantuan beras sekali dan itu pun hanya 15 kilo yang kita makan satu RT. Terpaksa kita selingi makan kelapa agar tidak lapar," katanya saat ditemui di lokasi pengungsian, Rabu.
Dia tidak menampik telah mendapatkan bantuan yang diantarkan kepala dusun, tetapi jumlahnya yang sedikit dirasa tidak akan mencukupi kebutuhan sehari-hari selama berada di tenda pengungsian tersebut.
"Kita di sini sekitar 80 orang, dengan beras 15 kilogram dan satu kilogram minyak goreng, mana cukup. Itu pun hanya cukup untuk makan pagi saja, kalau untuk makan siang dan malamnya, ya, itu tadi kita petik kelapa untuk selingan makanan," sebut Arti.
Menurutnya saat gempa terjadi 80 persen rumah-rumah di tempat itu dalam kondisi hancur dan dinding retak-retak, termasuk masjid yang kini bangunannya sudah miring, sehingga tidak bisa digunakan untuk beribadah.
"Okelah kami mungkin bisa menahan lapar. Tapi kalau anak-anak kan gak bisa," ucapnya.
Mereka tinggal di tenda-tenda pengungsian untuk berlindung dari teriknya panas dan dinginnya malam. "Khusus di RT kami saja satu tenda kita tempati ramai-ramai. Karena selain rumah rusak, warga di sini juga takut kalau tidur di dalam rumah," katanya.
Dusun Selebung Daya, Desa Dasan Tengah berada di perbukitan atau 10 kilometer dari Kecamatan Tanjung. Untuk sampai ke dusun ini warga menggunakan sepeda motor, karena tidak ada angkutan umum menuju dusun tersebut.
Kondisi jalannya rusak, meski dusun itu berada di ibu kota Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Tanjung.
Di Dusun Selebung Daya terdapat tiga titik pengungsian yang dihuni oleh anak-anak, lansia dan bayi yang baru lahir. Mereka sangat membutuhkan makanan dan minuman, termasuk kebutuhan lain seperti tenda, selimut, dan popok bayi.
Arti berharap pemerintah segera mengirim bantuan logistik ke tempat-tempat terpencil seperti ini, karena saat ini mereka sangat membutuhkan tenda, air minum dan pasokan makanan.
"Kita minta tolong supaya ada bantuan yang datang ke dusun kami. Kasihan anak-anak kalau hanya diberi makan kelapa," kata Arti. *
Baca juga: Polda-Kodam Jaya salurkan bantuan gempa Lombok
Baca juga: Sejumlah BUMN bantu penanganan korban gempa Lombok
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018