Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memobilisasi bantuan terkait sanitasi dan air bersih yang saat ini sangat dibutuhkan oleh korban gempa yang melanda Nusa Tenggara Barat (NTB).Kementerian PUPR juga mengoptimalkan sumur bor yang telah dibangun sebelumnya sebagai sumber air bersih masyarakat
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Ghani Gazaly selaku Kordinator Tim Tanggap Bencana di Lombok, Kamis, mengatakan untuk bantuan air bersih dan sanitasi difokuskan pada lokasi pengungsian, rumah sakit, dan permukiman yang dihuni banyak penduduk.
"Selain mendatangkan peralatan dari luar, Kementerian PUPR juga mengoptimalkan sumur bor yang telah dibangun sebelumnya sebagai sumber air bersih masyarakat," katanya.
Di antaranya dua titik sumur bor dengan kapasitas 10 liter/detik yang telah dilengkapi pompa dan digunakan untuk mensuplai air bagi Rumah Sakit Tanjung yang berada dekat Kantor Bupati Lombok Utara. Pengoperasian pompa masih menggunakan genset karena aliran listrik masih belum berfungsi.
Air dari sumur bor juga dialirkan ke lokasi pengungsian melalui penyambungan ke jaringan pipa PDAM Kabupaten Lombok Utara yang saat belum berfungsi. Distribusi air bersih menggunakan juga 2 mobil tangki air yang sudah ada.
Sumur-sumur bor lainnya yang beroperasi tersebar di Desa Pemenang, Kecamatan Pemenang berkapasitas 25 liter/detik, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung 10 lt/det, dan tiga sumur di Desa Akar-akar berkapasitas masing-masing 20 liter/detik.
Kementerian PUPR juga akan mengirimkan instalasi pengolahan air (IPA) mobile yang dapat menjernihkan air yang keruh.
Baca juga: Korban gempa Lombok kesulitan dapat air bersih
Baca juga: Kepolisian salurkan 20.000 liter air bersih untuk Senaru
Berdasarkan data Kementerian PUPR, sejak gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) terjadi pada 29 Juli 2018, Satker Tanggap Darurat Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR telah memobilisasi bantuan seperti mobil tangki air, mobil tinja, hidran umum, wc portable, tenda hunian darurat, genset, tong sampah dan kantong plastik.
Keseluruhan bantuan tersebu terutama ke lokasi bencana di Kabupaten Lombok Timur, terutama di Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun yang terkena dampak paling parah saat itu.
Sedangkan setelah gempa berkekuatan 7,0 SR terjadi pada 5 Agustus, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Senin juga meninjau Kecamatan Tanjung yang dinilai terdampak paling parah di Lombok Utara.
Di Kecamatan Tanjung, Menteri Basuki juga meninjau sumur bor yang berjarak sekitar 2 kilometer dari pusat kecamatan untuk memastikan pasokan air di lokasi pengungsian dan locus prioritas lainnya, seperti rumah sakit, puskesmas, musholla dan hunian warga.
Sementara pada Rabu (8/8), Kementerian PUPR juga telah mengirimkan sebanyak 10 mobil tangki air yang didatangkan dari gudang Kementerian PUPR di Bali.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018