Mekkah, (ANTARA News) - Anggota Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH) dr Abdul Malik Setiawan mengawal calon haji lansia yang mengalami gangguan ingatan untuk melakukan rukun umrah wajib lari-lari kecil di bukit Shofa-Marwa (sai).Kami memutuskan untuk mengawalnya sai dikarenakan bapak ini memiliki risiko tinggi yaitu usianya yang tergolong lanjut, memiliki kendala ingatan serta bahasa,
"Kami memutuskan untuk mengawalnya sai dikarenakan bapak ini memiliki risiko tinggi yaitu usianya yang tergolong lanjut, memiliki kendala ingatan serta bahasa," kata Malik di Mekkah, Kamis.
Dia mengatakan calhaj bernama Masduki (83 tahun) itu nampak kebingungan dalam keadaan sendiri di pintu King Abdul Aziz, Masjidil Haram. Mengetahui hal itu, petugas mendatangi calhaj asal Majalengka kloter 64 JKS itu.
Masduki, kata dia, sendirian setelah terpisah dengan rombongannya ketika melaksanakan umrah wajib saat tawaf di lantai dasar Masjidil Haram pukul 14.30 WAS, Kamis.
Menurut dia, awalnya sulit untuk melakukan komunikasi dengan Masduki karena tidak bisa berbahasa Indonesia, melainkan bahasa Sunda. Tapi lama kelamaan diketahui jika calhaj itu belum menyelesaikan sai sehingga anggota P3JH membantunya.
"Dengan penuh kesabaran dalam menggali informasi karena sang bapak mengalami disorientasi dan hanya mampu berbahasa Sunda, akhirnya diketahui bapak ini belum menyelesaikan sainya," kata dia.
Setelah selesai membantu menyelesaikan umrah wajib, kata dia, calhaj itu diantar kembali ke penginapan.*
Baca juga: Laporan dari Mekkah - Daker Mekkah umumkan tempat pembayaran dam resmi
Baca juga: Laporan dari Mekkah - Kadaker: Tarwiyah harus disertai surat pernyataan
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018