"Istighotsah ini dihajatkan untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT agar Kota Mataram, NTB dan negara ini bisa terhindar dari berbagai bencana yang saat ini masih mengkhawatirkan," kata Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram, Jumat.
Kegiatan istighotsah dilaksanakan di halaman kantor Wali Kota Mataram, dengan membaca Surah Yasin dirangkaikan dengan zikir dan doa bersama.
"Kita berharap melalui kegiatan ini, Mataram dan NTB pada umumnya bisa kembali aman dan kondusif serta masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal," katanya.
Menurutnya, gempa bumi yang mengguncang daerah ini pada Minggu malam dengan kekuatan 7,0 skala richter (SR) dan beberapa kali gempa susulan yang kekuatannya semakin kecil, berdampak pada semua sektor di kota ini.
Akibat gempa bumi tersebut kerusakan fasilitas pemerintah dan milik pribadi mencapai ribuan unit. Data terakhir tercatat 533 unit fasilitas umum, pemerintah dan milik pribadi rusak berat, 1.526 unit rusak sedang dan 2.386 unit rusak ringan.
"Selain itu, juga berdampak pada terus meningkatnya jumlah warga yang mengungsi karena takut terjadi gempa susulan. Informasi terakhir jumlah pengungsi kini tercatat 66.674 jiwa," katanya menyebutkan.
Menurut dia, pengungsi yang ada di Kota Mataram bukan pengungsi permanen seperti kasus-kasus seperti korban gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara yang bangunan rumah dan fasilitas umumnya runtuh total.
Kalau pengungsi di Mataram hanya untuk penyelamatan sementara, sehingga jumlah pengungsi di malam hari meningkat signifikan.
"Tetapi memang kita juga mengimbau masyarakat untuk tidak berada di dalam rumah untuk antisipasi gempa susulan, jadi mau tidak mau mereka berada di luar rumah," katanya.
Baca juga: Warga Lombok Utara shalat Jumat di pengungsian
Baca juga: Lombok Utara pelayanan ASN di tenda darurat
Pewarta: Nirkomala
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018