"Targetnya akan selesai pada bulan September tahun ini sehingga di awal tahun 2019 sudah bisa beroperasi," katanya di Solo, Minggu.
Ia mengatakan sejauh ini pembangunan stasiun bandara tidak menemui kendala sehingga pihaknya optimistis selesainya pembangunan proyek tersebut sesuai dengan target awal.
Namun, ia mengatakan untuk proses pembuatan rel tersebut berjalan cukup lambat karena hingga saat ini masih sebatas memasang tiang pancang, sedangkan untuk tikungan dari tol sudah selesai.
"Hanya sedikit pembebasan lahan yang belum selesai dan ini merupakan pekerjaan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). Sedangkan untuk pengerjaan rel merupakan kewenangan dari Balai Perkeretaapian. Kami hanya fokus mengenai pembangunan stasiun bandaranya," katanya.
Selain itu, sebagai langkah pengembangan infrastruktur bandara, pihaknya juga tengah fokus pada pengerjaan "runway" atau landas pacu.
"Saat ini untuk progresnya masih menunggu hasil analisa dampak lingkungan dan analisa dampak lalu lintas. Sebagai wacana, akan ada penambahan panjang hingga 600 meter," katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI Agus Santoso mengatakan saat ini "runway" di Bandara Adi Soemarmo hanya sepanjang 2.600 meter, dan rencananya pada tahun depan akan ditambah menjadi 3.000 meter.
Dengan demikian, lanjutnya, maka diharapkan bandara tersebut juga dapat dimasuki pesawat jenis boeing 747 dan boeing 777," katanya.
Baca juga: 13 trainset kereta bandara disiapkan untuk tiga kota
Baca juga: PT KAI siapkan kereta api bandara Solo
Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018