• Beranda
  • Berita
  • Tim bola basket putra Indonesia akan akhiri puasa panjang di Asian Games

Tim bola basket putra Indonesia akan akhiri puasa panjang di Asian Games

13 Agustus 2018 23:35 WIB
Tim bola basket putra Indonesia akan akhiri puasa panjang di Asian Games
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (kiri) bersama Wakil Ketua Umum PP Perbasi Andiko Ardi Purnomo mengunjungi pelatnas tim bola basket Indonesia di Jakarta, Kamis (02/08/2018). (Humas Kemenpora)
Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional bola basket putra Indonesia akan menyudahi puasa panjang keikutsertaan mereka pada ajang Asian Games saat mengawali kiprah di ajang pesta olahraga terbesar antarbangsa Asia tersebut pada Selasa (14/8).

Indonesia lolos ke Asian Games 2018 berbekalkan status tuan rumah, setelah terakhir kali tampil pada edisi 1962 silam, kala itu juga sebagai tuan rumah.

Edisi 2018 merupakan penampilan keempat tim bola basket putra Indonesia di Asian Games, menurunkan tim yang dikapteni penggawa Satria Muda Pertamina, Arki Dikania Wisnu, dan mendapat suntikan tenaga dari pebasket naturalisasi Jamarr Andre Johnson.

Dengan status tuan rumah dan komposisi tim yang dinilai kuat tersebut, Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) mematok target ambisius di Asian Games 2018, yakni medali emas, meski dalam perhitungan kontingen Indonesia bola basket tak masuk cabang peluang medali.

Di tengah beban medali emas, tim besutan Fictor Gideon Roring itu dihadapkan pada menu berbuka puasa yang tidak mudah, yakni juara bertahan basket putra Asian Games, Korea Selatan.

Xaverius Prawiro, dipercaya menjadi point guard utama Indonesia di Asian Games 2018, mewarisi tugas yang sebelumnya selalu jatuh ke tangan Mario Wuysang, yang baru saja mengumumkan keputusan pensiun dari timnas.

Selain Ius -panggilan akrab Xaverius-, pebasket generasi kedua dari pasangan atlet basket Rastafari Horongbala dan Julisa M. Rastafari, Andakara Prastawa Dhyaksa, juga menjadi pilihan berikutnya di sektor guard.

Baca juga: Tim bola basket putri Indonesia intip peluang menang atas Korea

Kendati hanya menyertakan empat pemain dari tim juara Asian Games 2014, yakni Heo Il-young, Kim Jong-kyu, Kim Sun-hyung dan Lee Jung-hyun, Korsel memiliki amunisi baru bernama Ricardo Ratliffe.

Pasalnya, Ratliffe menjadi salah satu pilar penting yang sukses mengantarkan Korsel memesan satu tiket ke putaran final Piala Dunia Bola Basket FIBA 2019 di China, usai melewati fase kualifikasi zona Asia.

Meski tak sesumbar, pebasket kelahiran Amerika Serikat itu bertekad menghadirkan kebanggaan bagi Korsel di Asian Games 2018, dalam kata lain mempertahankan medali emas basket putra.

"(Asian Games 2018) tentunya akan menjadi salah satu pencapaian tertinggi karier saya," kata Ratliffe kepada Yonhap baru-baru ini.

"Saya tahu itu akan membuat negara ini bangga. Itu yang ingin saya lakukan. Itulah mengapa saya berusaha mendapatkan paspor, mencoba membanggakan negara dan para penggemar," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Firman Nugroho optimistis menatap Asian Games perdananya

Menghadapi Korsel, Pelatih Tim Putra Indonesia Fictor Roring mengaku telah menyiapkan strategi khusus namun realistis dengan peluang kemenangan lantaran perbedaan kualitas komposisi tim.

Bahkan, pria yang akrab disapa Ito itu menitikberatkan untuk meraih hasil positif dari dua laga lain di Grup A yakni menghadapi Thailand dan Mongolia.

"Target kami bisa mengambil hasil positif dari Thailand dan Mongolia. Karena itu tidak masalah berjumpa Korsel di laga pertama, jadi kami bisa memantau Thailand dan Mongolia di pertandingan lain," tutur Ito.

Baca juga: Jadwal lengkap bola basket 5x5 Asian Games

Indonesia akan menghadapi Korsel pada Selasa (14/8) pukul 18.30 WIB di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Laga Indonesia kontra Korsel jadi sajian pamungkas hari pertama bola basket Asian Games 2018.

Jadwal pertandingan bola basket Asian Games 2018 diawali pertemuan tim putra Jepang dengan Vietnam, tim putra Thailand kontra Mongolia serta laga antara tim putra Hong Kong melawan Qatar.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018