• Beranda
  • Berita
  • Sapi kurban Bekasi trauma akibat kecelakaan transportasi

Sapi kurban Bekasi trauma akibat kecelakaan transportasi

15 Agustus 2018 01:02 WIB
Sapi kurban Bekasi trauma akibat kecelakaan transportasi
Petugas memeriksa bagian gigi domba saat pemeriksaan hewan kurban di Bursa Hewan Kurban, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/8/2018). Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan petugas gabungan Dinas Pertanian Kota Bogor, Balai Penelitian Veteriner dan Puslitbangnak yang meliputi usia, suhu tubuh dan gigi tersebut bertujuan untuk memastikan hewan kurban yang akan disembelih dalam kondisi sehat, bebas dari penyakit dan aman dikonsumsi. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

baiknya untuk hewan ternak minimal enam hari dari Bali ke Bekasi dengan diperbanyak transit agar tidak stres

Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah hewan kurban jenis sapi di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami trauma setelah peristiwa kecelakaan transportasi selama proses ekspedisi dari Bali menuju Bekasi, kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Perikanan, Satya Sriwijayanti.

"Ada info yang kami terima sejumlah sapi di Kota Bekasi mengalami trauma akibat kecelakaan. Saat ini hewan tersebut dalam proses pemulihan stres," katanya di Bekasi, Selasa.

Meski belum mendata jumlah sapi yang dilanda stres akibat insiden tersebut, namun Satya memastikan hewan kurban itu sedang dalam penanganan intensif timnya untuk pemulihan trauma.

Sapi tersebut kini tengah diperdagangkan di kawasan sentra hewan kurban di Jalan Kemandoran Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan, milik H Musa (78).

Trauma sapi tersebut nampak dari gesturnya yang lemah dan sulit makan, bahkan sapi-sapi tersebut lebih sering termenung dan kurang aktif.

"Setelah dikonfirmasi tim, ternyata sapi-sapi itu sebelumnya mengalami kecelakaan di jalan," katanya.

Hal itu diungkapkan Satya saat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di lapak penjualan H Musa.

Dikatakan Satya, ada enam tim yang disebar di enam kecamatan Kota Bekasi guna memantau kesehatan dan kelayakan hewan.

Baca juga: Penjual kurban wajib miliki surat kesehatan hewan
Baca juga: Tim kesehatan hewan kurban sasar pasar ternak


"Mudah-mudahan hewan yang trauma tersebut cepat pulih," katanya.

Praktisi dokter hewan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Barat V, Ajat Sudrajat, mengatakan trauma pada hewan ternak memang rawan terjadi selama proses ekspedisi.

Layaknya manusia, kata dia, hewan pun memiliki tingkat trauma dan stres yang tinggi selama menempuh perjalanan jauh.

"Ekspedisi hewan sama seperti manusia, mereka juga perlu istirahat. Kalau manusia bisa tiga hari menempuh Bali-Bekasi via darat, tapi baiknya untuk hewan ternak minimal enam hari dari Bali ke Bekasi dengan diperbanyak transit agar tidak stres," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018