Di Mataram, bendera berkibar tanpa upacara

17 Agustus 2018 10:16 WIB
Di Mataram, bendera berkibar tanpa upacara
Sejumlah pengungsi korban gempa bumi mengikuti apel bendera peringatan HUT ke-73 RI di Posko Pengungsian Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Jumat (17/8/2018). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Kehadiran ASN lebih banyak dari biasanya, karena pascagempa bumi tingkat kehadiran ASN mencapai sekitar 60 persen. Tapi hari ini, alhamdulillah secara keseluruhan hadir,

Mataram,  (ANTARA News)- Peringatan HIT ke-73 RI di lingkungan Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat, dilaksanakan tanpa upacara pengibaran bendera merah putih, karena dalam kondisi darurat pascagempa bumi yang melanda daerah itu.

Sekretaris Daerah Kota Mataram H Effendi Eko Saswito yang ditemui seusai mengikuti apel HUT RI di Mataram mengatakan upacara HUT RI kali ini dilaksanakan dengan menggunakan areal Jalan Penjanggik, sebab halaman kantor Wali Kota yang biasa digunakan untuk upacara saat ini dipakai untuk aktivitas organisasi perangkat daerah (OPD) dengan menggunakan tenda darurat.

"Begitu juga dengan Lapangan Sangkareang, hingga saat ini masih digunakan untuk para pengungsi dan kita tidak mungkin meminta warga membongkar tenda," ujarnya.

Ia mengatakan, upacara HUT RI tanpa pengibaran bendera merah putih, bukan berarti Pemerintah Kota Mataram tidak mengikuti protokol yang sudah ada, akan tetapi karena kondisi dan situasi saat ini tidak memungkinkan untuk membuat tiang bendera di tengah jalan utama.

Namun demikian, bendera di halaman kantor dan Pendopo Wali Kota tetap berkibar penuh dan tidak ada instruksi khusus pengibaran bendera setengah tiang, meskipun daerah itu sedang berduka.

Hanya saja, lanjutnya, dalam suasana masih berduka pascagempa bumi 7,0 pada Skala Richter (SR) dan gempa susulan 6,0 SR, kegiatan upacara HUT RI dilaksanakan dengan sederhana.

Menyinggung tentang tingkat kehadiran aparatur sipil negara (ASN) saat upacara HUT RI, Sekda menyebutkan, tingkat kehadiran ASN saat upacara sangat menggembirakan.

"Kehadiran ASN lebih banyak dari biasanya, karena pascagempa bumi tingkat kehadiran ASN mencapai sekitar 60 persen. Tapi hari ini, alhamdulillah secara keseluruhan hadir," ujarnya.

Menurutnya, dalam kegiatan upacara itu, Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh yang memimpin upacara membacakan sambutan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.

Dalam sambutanya Gubernur menyampaikan pesan khusus mengajak pemerintah dan masyarakat mulai membangkitkan kembali semangat membangun daerah Nusa Tenggara Barat.

"Mari kita wariskan semangat pejuang-pejuang kita dalam menghadapi musibah ini," katanya singkat.*

Baca juga: Korban gempa khawatirkan kesehatan di tenda pengungsian

Baca juga: Camat bawa tiang sosialisasikan pengibaran bendera


 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018