• Beranda
  • Berita
  • Pendaki gagal capai puncak Lawu akibat kebakaran

Pendaki gagal capai puncak Lawu akibat kebakaran

17 Agustus 2018 13:24 WIB
Pendaki gagal capai puncak Lawu akibat kebakaran
Pendaki menuruni jalur pendakian Cemoro Sewu ketika menjauhi kawasan puncak Gunung Lawu yang terbakar di Magetan, Jawa Timur, Jumat (17/8/2018) dini hari. Para pendaki yang akan memperingati HUT ke-73 RI bersama prajurit TNI dan anggota Polri di puncak Gunung Lawu, diminta turun oleh petugas guna menjauhi lokasi kebakaran. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

..sekitar pukul 00.00 api mulai membesar. Melihat kejadian itu, teman-teman pada panik sambil membongkar tenda dan segera turun,

Magetan, Jatim,  (ANTARA News) - Para pendaki yang hendak memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di puncak Gunung Lawu gagal mencapai puncak dan kembali turun akibat terjadi kebakaran di kawasan puncak gunung itu, Jumat.

Pada sekitar pukul 01.00 banyak pendaki berjalan cepat dan sebagian berlarian menuruni jalur pendakian puncak Lawu melalui jalur Cemoro Sewu.

"Saya sedang beristirahat di pos dua ketika seorang petugas datang dan mengabarkan terjadinya kebakaran di pos lima. Para pendaki yang istirahat dan `nge-camp` di situ semua diminta segera turun," ujar Dadang, pendaki asal Madiun.

Seorang personel TNI, Serka Purnomo yang mendaki puncak Lawu untuk rencana upacara peringatan HUT ke-73 di puncak, tampak sibuk mencari anaknya yang ikut mendaki di sekitar pos dua.

Dalam kondisi gelap, berusaha menghubungi anaknya menggunakan telepon seluler. Namun tak berhasil, karena di kawasan tersebut tidak terjangkau sinyal telepon seluler.

"Tadi anak saya bersama delapan orang sudah mendahului saya. Mungkin sudah hampir sampai pos tiga. Ini saya hubungi lewat telepon seluler tidak bisa," ujarnya.

Pendaki asal Klaten, Jawa Tengah, Tiyok berjalan cepat menjahui pos tiga bersama anaknya. "Saya melihat para pendaki dari atas pada turun tergesa-gesa sambil mengatakan di pos lima terjadi kebakaran. Maka saya dan anak segera ikut turun," kata Tiyok.

Seorang pendaki asal Magetan, Dudung Setyawan, menuturkan, kobaran api membesar di kawasan Sendang Drajad yang berada di dekat Pos Lima jalur pendakian Cemoro Sewu.

"Saya sudah bermalam di tenda di kawasan Sendang Drajad sejak sore. Kemudian sekitar pukul 00.00 api mulai membesar. Melihat kejadian itu, teman-teman pada panik sambil membongkar tenda dan segera turun," kata Dudung sesaat tiba di Cemoro Sewu.
 
Arsip - Sejumlah orang mendaki puncak Gunung Lawu melalui jalur pendakian Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (24/6/2018). Menurut petugas di gerbang jalur pendakian Cemoro sewu, pasca-Ramadan jumlah pendaki puncak Gunung Lawu melalui jalur Cemoro Sewu mulai normal, rata-rata 500 orang per hari pada Sabtu dan Minggu (23-24/6), setelah sebelumnya selama Ramadan turun hingga dibawah 50 persen dari rata-rata jumlah pendaki perhari. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)


Pendaki lain asal Pagotan, Madiun, Jawa Timur Widi dan Patih segera membongkar tenda saat melihat kobaran api cukup besar di dekat tendanya di pos lima.

"Saya `nge-camp` mulai pukul 19.00, terus sekitar pukul 23.30 ada yang berteriak-teriak katanya di atas ada kebakaran. Saya lihat apinya besar hampir mendekati tenda, maka saya segera membongkar tenda dan berlari turun," kata Widi sambil membawa tendanya yang belum sempat dilipat.

Salah seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Wisnu, yang berjaga di gerbang pendakian Cemoro Sewu menuturkan, kobaran api di kawasan pos lima terlihat jelas dari Cemoro Sewu. "Tadi apinya kelihatan cukup besar dan jelas dari sini," ucapnya.*

Baca juga: Jumlah pendaki Gunung Lawu berangsur normal

Baca juga: Kebakaran di Hutan Lawu padam, semua pendaki selamat


 

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018