Hujan datang saat sebagian jamaah berwudhu untuk menunaikan shalat magrib, setelah petugas beberapa menyampaikan pengumuman kepada jamaah Indonesia agar tetap berada di tenda untuk menghindari debu yang beterbangan karena angin yang meliputi Arafah.
Akibat hujan tersebut, listrik di kawasan Arafah mati, membuat orang-orang duduk dalam gelap di tenda-tenda jamaah Indonesia. Petugas belum dapat dipastikan kapan lampu bisa dinyalakan lagi karena mesin diesel pembangkit listrik juga kehujanan.
Namun kondisi itu tidak mengganggu kegiatan ibadah jamaah di tenda. Mereka tetap menunaikan ibadah shalat maghrib digabungkan (jamak) dengan Isya tanpa diringkas.
Usai shalat, mereka mendengarkan ceramah agama di tenda, yang karena listrik mati disampaikan menggunakan pelantang suara megaphone.
Jamaah Indnonesia sebagian keluar dari tenda setelah hujan reda, sementara angin yang semakin kencang meliputi kawasan itu.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku Amirul Hajj juga akan menyampaikan kata pengantar sebelum jamaah Indonesia wukuf di Arafah pada Senin (20/8) siang.
Baca juga:
Menag ingatkan jamaah-petugas untuk jaga fisik jelang Armina
Jamaah bergerak ke Arafah
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018