Penerbangan Natuna tertunda karena kabut asap

20 Agustus 2018 15:52 WIB
Penerbangan Natuna tertunda karena kabut asap
Arsip - Kapal angkut barang melintasi Sungai Kapuas yang diselimuti kabut asap yang berasal dari kebakaran lahan gambut, di Pontianak, Kalbar, Kamis (16/8/2018). BNPB menyatakan bahwa dari hasil pantauan satelit per 16 Agustus, terdapat 1.061 hotspot (titik panas) akibat karhutla yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Kalbar yang menimbulkan kabut asap di wilayah Kota Pontianak. (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)

Natuna mendapat kiriman kabut asap. Mudah-mudahan sumber api di Kalimantan cepat dapat tertangani agar cuaca kita di Natuna kembali cerah,

Natuna, Kepri,  (ANTARA News) - Penerbangan Sriwijaya Air Sj-037 dari Ranai, Natuna tujuan Batam, Senin, yang seharusnya pukul 13.55 WIB tertunda ke pukul 16.00 WIB karena kabut asap

"Penerbangan ditunda karena kabut asap di daerah Pontianak sehingga mempengaruhi jadwal ke Natuna," kata salah seorang petugas Avsec Bandara Ranai Raden Sadjad, Randi saat dikonfirmasi.

Pesan serupa juga disampaikan manajemen maskapai bersangkutan ke para calon penumpang perihal penundaan karena kabut asap di Pontianak.

Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Ranai, Demitrius, mengatakan dalam beberapa hari ini kabut asap telah terlihat menutupi wilayah Kabupaten Natuna.

"Hari ini makin tebal karena terdapat 168 titik api di wilayah Kalimantan Barat," katanya.

Menurut dia, banyaknya titik api itu mempengaruhi cuaca Natuna, sehingga ada penundaan penerbangan di Ranai.

Ia menjelaskan, jika titik api di provinsi tetangga makin banyak bukan tidak mungkin hari-hari ke depan, kabut asap makin tebal menutupi wilayah Natuna. Karena, arah angin bertiup dari Tenggara ke Baratdaya.

"Natuna mendapat kiriman kabut asap. Mudah-mudahan sumber api di Kalimantan cepat dapat tertangani agar cuaca kita di Natuna kembali cerah," katanya.*

 


Baca juga: 526 hotspot terpantau di Kalbar

Baca juga: Lanud Supadio siagakan pesawat cassa atasi kerhutla

Pewarta: Evi Ratnawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018