Banjarbaru, (ANTARA News) - Luasan lahan yang terkena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan, mencapai 1.084 hektare yang didominasi kawasan gambut dan lahan kosong.Pemadaman kebakaran lahan gambut sangat sulit karena bisa kobaran api yang ada dipermukaan dipadamkan tetapi di lapisan bawahnya bisa menyala sewaktu-waktu dan api berkobar lagi,
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel, Wahyudin di Kota Banjarbaru, Senin, mengatakan luasan lahan yang terbakar paling banyak di daerah rawan karhutla.
"Luasan lahan terbakar lebih dari seribu hektare itu tersebar di sejumlah daerah rawan karhutla dan paling banyak terjadi di Kota Banjarbaru yang mencapai 294 hektare," ujarnya.
Disebutkan, daerah lain yang banyak lahannya terbakar adalah Kabupaten Tanah Laut 244 hektare dan Kabupaten Banjar mencapai 120 hektare serta kabupaten lain dibawah 100 hektare.
Ia mengatakan, pihaknya mewaspadai kebakaran hutan dan lahan pada lima daerah rawan yang letaknya berdekatan dengan Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin di Kota Banjarbaru.
"Kami mewaspadai karhutla di luar kawasan bandara karena apabila terjadi kebakaran dan menimbulkan kabut asap maka dampaknya sangat besar bagi penerbangan," ujarnya.
Menurut dia, kawasan yang paling banyak terbakar di sekitar bandar udara adalah lahan gambut sehingga membuat personel satuan tugas penanggulangan karhutla sulit memadamkannya.
"Pemadaman kebakaran lahan gambut sangat sulit karena bisa kobaran api yang ada dipermukaan dipadamkan tetapi di lapisan bawahnya bisa menyala sewaktu-waktu dan api berkobar lagi," ungkapnya.
Ditekankan,nya selama ini komunikasi dan koordinasi seluruh pihak terkait dan pemangku kepentingan sudah terjalin baik sehingga kebakaran bisa ditangani dan dipadamkan agar tidak meluas.
"Sinergitas satgas penanggulangan karhutla baik personel BPBD, anggota TNI/Polri dan pemadam kebakaran sudah terjalin baik termasuk organisasi seperti RAFI, Orari dan relawan," ucapnya.
Dikatakan, melalui sinergitas pihak terkait itu, Kalsel dinilai mampu dalam mengatasi karhutla sehingga menjadi daerah paling sedikit luas lahan terbakar dibanding enam provinsi lainnya.
"Kalsel dinilai berhasil mengatasi karhutla karena luasan lahan terbakar yang paling sedikit termasuk titik api atau hotspot. Namun, kami tetap terus waspada karhutla," katanya.*
Baca juga: 526 hotspot terpantau di Kalbar
Baca juga: Lanud Supadio siagakan pesawat cassa atasi kerhutla
Pewarta: Yose Rizal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018