"Selain mengerahkan empat helikopter water bombing, kami dan BPPT juga membuat hujan buatan dalam menanggulangi karhutla di Kalbar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, tim satgas terpadu?saat ini terus melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kalbar. "Kemudian satgas darat dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, dan relawan juga terus memadamkan karhutla di Kalbar," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk pantauan titik api pada Selasa ini, dari satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog LAPAN, di Kalbar terpantau titik api kategori sedang sebanyak 305 titik, kemudian kategori tinggi sebanyak 178 titik atau seluruhnya sebanyak 483 titik.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Pontianak, mulai Senin (20/8) meliburkan aktivitas belajar dan mengajar dari tingkat PAUD, TK, dan SD hingga 26 Agustus mendatang, akibat dari kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin tebal dan mengganggu kesehatan.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji melalui media sosial, Minggu (19/8) malam menginstruksikan kepada sekolah-sekolah yang ada di Kota Pontianak, agar meliburkan aktivitas belajar dan mengajar, karena semakin buruknya kualitas udara di Pontianak, dampak dari karhutla tersebut.
Menurut Sutarmidji, untuk SMP/sederajat masuk kembali atau belajar kembali tanggal 24 Agustus 2018.
Baca juga: BNPB: 1.061 titik panas terpantau di Kalbar
Baca juga: 526 hotspot terpantau di Kalbar
Baca juga: KLHK perkuat sinergi penanganan karhutla di Kalbar
Pewarta: Andilala
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018