• Beranda
  • Berita
  • Perdagangan hewan kurban kota Tangerang mencapai 9.105 ekor

Perdagangan hewan kurban kota Tangerang mencapai 9.105 ekor

22 Agustus 2018 15:01 WIB
Perdagangan hewan kurban kota Tangerang  mencapai 9.105 ekor
Sejumlah pedagang dan pembeli bertransaksi di Pasar Hewan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/8/2018). Kementerian Pertanian optimistis kebutuhan hewan kurban tahun ini yang diprediksi mencapai 1,5 juta ekor atau meningkat lima persen dibandingkan kebutuhan 2017 dapat dipenuhi oleh pasokan dari kalangan peternak lokal. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Tangerang,  (ANTARA News) - Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang mencatat, jumlah hewan kurban yang diperdagangkan melalui lapak - lapak berjumlah 9.105 ekor.

Berdasarkan data yang dipublikasi Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, hewan kurban yang dijual pedagang melalui lapak terdiri dari sapi  3.190 ekor, kambing 3.956 ekor, kerbau 20 ekor dan domba 1.939 ekor.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Emed Mashuri di Tangerang Rabu mengatakan, hewan kurban jenis kambing dan sapi paling banyak dijual pedagang. Hal ini disebabkan minat masyarakat untuk berkurban dengan kedua jenis hewan kurban tersebut sangat tinggi.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah hewan kurban yang dijual memang berkurang. Pada tahun 2017, tercatat ada 15.532 ekor dengan rinciannya adalah sapi ada 4.945 ekor, kambing ada 6.929 ekor, kerbau ada 28 ekor dan domba ada 3.630 ekor.

Sementara untuk lapak pedagang, jumlah yang ada di tahun ini ada 118 lapak yang tersebar di 13 kecamatan.

"Lapak pedagang hewan kurban paling banyak ada di wilayah Cipondoh," ujarnya.

Perlu diketahui, Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang telah membentuk tim yang berjumlah 239 orang dalam pengawasan dan pemeriksaan hewan qurban jelang hari raya Idul Adha.

Tim yang bertugas tersebut merupakan unsur gabungan dari dokter dan penyuluh perternakan, satgas dari tingkat Kelurahan hingga mahasiswa fakultas kedokteran hewan IPB.

Selain itu, DKP Kota Tangerang pun telah melakukan sosialisasi kepada pedagang, pembeli hewan qurban maupun panitia pelaksana hewan qurban agar dapat lebih mengerti tentang kesejahteraan, kesehatan, maupun ciri-ciri hewan yang sudah memenuhi syarat untuk dikurbankan.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan hewan qurban dan konsumsi pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).

Baca juga: Pengungsi bersama relawan gempa sembelih hewan kurban bersama

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018