Lombok Barat (ANTARA News) - Ribuan umat muslim yang menjadi korban gempa bumi di Pulau Lombok menggelar shalat sunat taubat dan zikir bersama memohon ampun kepada Allah SWT agar diberikan keselamatan, ketabahan serta dijauhkan dari bencana gempa yang melanda daerah tersebut.Musibah adalah cobaan, mudah-mudahan dengan cobaan ini kita semakin kokoh dan kuat akan keyakinan kita kepada Allah SWT,
Shalat sunat taubat dipimpin TGH Fathul Azis Musthofa, dilengkapi Qunut Nazilah (doa memohon ampunan). Hadir pula, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid. Salat sunat Taubat ini dilaksanakan di Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Kamis.
"Mari kita bermunajat kepada Allah SWT, dengan harapan apa yang menjadi ujian dan cobaan kita selama ini segera diakhiri serta diberikan ketabahan juga ketenangan," ungkap TGH Fathul Azis Musthofa usai shalat.
Ia juga mengajak semua jamaah shalat menadahkan tangan meminta dan berserah kepada Allah SWT, agar ujian yang diberikan selama ini segera berakhir dan masyarakat NTB selalu diberikan ketabahan.
"Mari perkuat iman dan takwa kita kepada Allah, karena segala sesuatu yang terjadi di dunia merupakan kehendak Nya, dan kita semua semoga diberikan keselamatan," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi menyampaikan, shalat sunat taubat digelar agar apa yang menjadi hajat dan doa dikabulkan. "Semoga segala bencana diangkat dan diganti keberkahan," ujarnya.
Gubernur dua periode itu mengatakan ia hadir dan ikut melaksanakan shalat taubat karena ia merupakan bagian dari masyarakat NTB. Ketika masyarakat bersedih, ia pun ikut bersedih, begitu juga ketika masyarakat khawatir, sebagai pemimpin daerah juga ikut khawatir.
"Saya juga merasakan hal yang sama dengan masyarakat," ucap TGB.
Ia mengatakan, sejak akhir Jui 2018, Lombok, bahkan NTB terus diberikan ujian oleh Allah SWT dengan berbagai bencana. Yaitu gempa bumi pada 29 Juli 2018. Ratusan ribu rumah warga hancur, ratusan orang meninggal dunia, termasuk korban luka-luka.
Akan tetapi, menurutnya bencana bagi orang beriman bukanlah azab, melainkan ujian dan cobaan. Dimana, di dalam Alquran yang artinya, tidak boleh ada yang ragu bagi orang beriman ketika di uji karena sesungguhnya itu adalah musibah.
"Musibah adalah cobaan, mudah-mudahan dengan cobaan ini kita semakin kokoh dan kuat akan keyakinan kita kepada Allah SWT," terangnya.
TGB juga menyinggung soal isu akan terjadi gempa bumi pada 26 Agustus mendatang. Dihadapan Ribuan masyarakat, ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan isu tersebut. Karena, gempa itu merupakan rahasia Allah.
"Jangan gara-gara hoax, tawakal kita kepada Allah berkurang. Ingat, ujian ini pasti berlalu," katanya.
Baca juga: Ketika terpal menjadi barang langka di Lombok
Baca juga: Aktivitas perekonomian warga kaki Rinjani lumpuh pascagempa
Baca juga: Korban gempa Senaru butuh bantuan logistik
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018