• Beranda
  • Berita
  • Taman nasional Komodo siapkan tiket berbasis aplikasi

Taman nasional Komodo siapkan tiket berbasis aplikasi

24 Agustus 2018 10:57 WIB
Taman nasional Komodo siapkan tiket berbasis aplikasi
Wisatawan melihat satwa Komodo (Varanus Komodoensis) di Pulau Rinca, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (17/1/2018). Menurut data Taman Nasional Komodo (TNK) kunjungan wisatawan di salah satu destinasi wisata unggulan nasional ini meningkat lebih dari 120.000 orang dengan pendapatan Rp27 miliar selama tahun 2017. (ANTARA /Hendra Nurdiyansyah)

Kupang,  (ANTARA News) - Balai Taman Nasional (TN) Komodo menyiapkan sistem layanan tiket wisata berbasiskan sistem aplikasi daring untuk memudahkan wisatawan datang ke destinasi wisata Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, itu

"Sementara kami sedang mempersiapkan instrumennya sehingga nantinya pembelian tiket wisata ke Taman Nasional Komodo bisa diakses melalui aplikasi online," kata Kepala Balai TN Komodo Budi Kurniawan ketika dihubungi dari Kupang, Jumat.

Ia mengatakan, pihaknya sedang menyusun sistem pemantauan secara daring (online monitoring system) untuk sejumlah kemudahan bagi wisatawan yang akan berwisata ke habitat satwa purba komodo (varanus komodoensis) itu.

Sistem ini, lanjutnya, akan memudahkan wisatawan dalam mekanisme pembayaran tanpa kas, serta dalam hal mendapatkan informasi terkait destinasi wisata tersebut.

"Nanti ada tahapannya sebelum sistem diterapkan, termasuk kami sosialisasi terlebih dahulu," katanya.

Budi menjelaskan, arus kunjungan wisatawan ke TN Komodo seiring waktu terus membeludak sehingga sistem pelayanan perlu ditata untuk kemudahan dan kelancaran bagi wisatawan.

Pihaknya mencatat jumlah kunjungan wisatasawan domestik dan asing pada semester pertama tahun 2018 (Januari-Juni) mencapai 80.598 orang.

Jumlah kunjungan ini terkoreksi meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 yang tercatat sebanyak 57.783.

Untuk itu, lanjutnya, ke depan pihaknya akan menerapkan pola kunjungan dengan sistem kuota yang dibagi untuk setiap spot wisata.

"Sistem kuota ini disesuaikan dengan hasil kajian daya dukung kawasan sehingga kunjungan wisatawan yang membeludak tidak mengancam kehidupan satwa komodo maupun kekayaan ekosistem lain di dalamnya," katanya.

Baca juga: Labuan Bajo jadi badan otoritas pariwisata

Baca juga: Asita bilang UNESCO soroti masalah sampah wisata TN Komodo

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018