Berdasarkan pantauan Antara, jamaah haji memenuhi banyak tempat seperti di area Ka`bah hingga meluber ke bagian luar Masjidil Haram seperti di dekat pintu Abdulaziz yang berhadapan dengan Abraj Al Bait (Zamzam Tower).
Prosesi Thawaf Wada' merupakan wajib haji yaitu amalan yang harus dilakukan dan bila ditinggalkan berdosa jika tidak digantikan ritualnya oleh orang lain atau dengan membayar denda/ dam.
Amalan itu dikerjakan jamaah saat akan meninggalkan Mekkah kecuali bagi wanita yang sedang menstruasi cukup berdiri di pintu Masjidil Haram dan berdoa.
Bagi jamaah haji reguler Indonesia sebagian sudah mulai melakukan Thawaf Wada' setelah melakukan mabit di Mina dan melempar batu jumrah di Jamarat. Sementara bagi jamaah yang masih lama tinggal di Mekkah belum melakukan Thawaf Wada' karena memiliki banyak waktu.
Thawaf tersebut banyak dilakukan jamaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci pada gelombang pertama kelompok terbang yaitu pada 17 Juli 2018. Konsekuensi berangkat di kloter pertama adalah paling awal tiba di Tanah Suci dan pulang ke Tanah Air lebih dulu.
Sesuai Rencana Perjalanan Haji (RPH) 2018 Kementerian Agama, pada 26 Agustus merupakan awal pemulangan jamaah haji gelombang pertama. Kembalinya jamaah dari Tanah Suci ke Tanah Air itu melalui Bandar Udara KAAIA Jeddah.
Pada tanggal yang sama, jamaah haji Indonesia kloter pertama gelombang tersebut direncanakan sudah tiba di Indonesia setelah menempuh penerbangan dari Arab Saudi sekitar sembilan jam perjalanan.
Jamaah haji gelombang kedua, masih akan berada di Mekkah dan kloter pertama rombongan ini akan bergerak ke Madinah pada 30 Agustus. Di Madinah, jamaah akan berziarah dan melakukan shalat berjamaah di Masjid Nabawi 40 waktu tanpa putus (arbain).
Kepulangan jamaah kloter pertama gelombang II ke Tanah Air akan dimulai pada 8 September dari Bandara AMMA Madinah.*
Baca juga: Laporan dari Mekkah - Tempat cukur ramai didatangi jamaah bertahalul
Baca juga: Laporan dari Mekkah - Jamaah sebagian bergerak ke Mekkah bertawaf ifadhah
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018
