Ini dia benih jagung tahan penyakit

27 Agustus 2018 16:56 WIB
Ini dia benih jagung tahan penyakit
Jagung (FOTO ANTARA/Eric Ireng/ed/NZ/1)

Benih ini merupakan varietas unggulan dan kualitasnya tidak kalah dengan bibit pabrikan

Parigi, Sulawesi Tengah, (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menilai salah satu keunggulan bibit jagung hibrida varietas Bima 19 URI produksi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah adalah tahan terhadap hama dan penyakit.

"Benih ini merupakan varietas unggulan dan kualitasnya tidak kalah dengan bibit pabrikan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultra dan Perkebunan Parigi Moutong Nelson Metubun di Parigi, Senin.

Ia menjelaskan potensi panen dengan bibit jagung hibrida Bima 19 URI yang diproduksi bekerja sama Pemda Parigi Moutong itu diperkirakan bisa mencapai 12,5 ton per hektare dan ini sangat mendukung pencapaian target pengembangan budidaya jagung seluas 31.442 ha pada 2018.

Hadirnya bibit unggul produk lokal itu diyakini bisa memberikan solusi bagi peningkatan hasil produksi.

Nelson memaparkan benih jagung hibrida Bima 19 URI tahan terhadap penyakit bulai, toleran terhadap penyakit karat dan bercak daun serta tahan rebah akar atau batang.

Disamping itu varietas unggul tersebut juga lebih menguntungkan jika ditanam pada lahan sawah maupun lahan kering pada musim kemarau, hal ini tidak berpengaruh terhadap pertumbuhannya.

"Inilah keunggulannya, meskipun diperhadapkan dengan situasi yang tidak mendukung, benih ini sangat cocok digunakan di Sulteng," ungkapnya.

Menurut dia, produk lokal tersebut sangat disukai para petani karena batangnya besar kokoh dan berdaun lebar serta lebih lunak sehingga menguntukan bagi peternak untuk pakan ternak sapi.

Parigi Moutong merupakan kabupaten mandiri benih jagung sebagaimana telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Sulteng karena dinilai mampu menciptakan benih varian unggul ditambah areal budidaya jagung cukup luas.

Selain beras, jagung merupakan komoditas unggulan Parigi Moutong untuk mengawal ketahanan pangan Sulteng dan diharapkan kedepan kedua komoditas itu mampu memberikan kontribusi untuk swasembada pangan nasional.

Baca juga: Indonesia tutup impor benih jagung
Baca juga: DJN: Indonesia tak perlu impor benih jagung

 

Pewarta: Fauzi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018