• Beranda
  • Berita
  • Laporan dari Mekkah - Jamaah haji agar manfaatkan fasilitas kargo barang

Laporan dari Mekkah - Jamaah haji agar manfaatkan fasilitas kargo barang

28 Agustus 2018 20:18 WIB
Laporan dari Mekkah - Jamaah haji agar manfaatkan fasilitas kargo barang
Jamaah haji Indonesia antre untuk menimbang koper bawaan di Hotel Kiswah, Jarwal, Mekkah, Minggu (26/8/2018). (ANTARA/Anom Prihantoro)
Mekkah, (ANTARA News) - Kepala Daerah Kerja Mekkah Endang Jumali meminta jamaah haji Indonesia menggunakan fasilitas kargo barang jika barang yang dibawa pulang terutama oleh-oleh ke Tanah Air melebihi kapasitas yang ditentukan.

"Setidaknya dari sepekan sebelum keberangkatan barang-barang sudah dikirim. Jadi ketika jamaah sampai ke kampung halaman, barang kiriman juga sudah sampai," kata Endang di Mekkah, Selasa.

Adapun jamaah haji hanya diperbolehkan membawa barang bawaan sesuai dengan batasnya masing-masing yaitu 32 kilogram per orang untuk koper yang masuk bagasi pesawat dan tujuh kilogram bagi tas tentangan jamaah yang masuk kabin.

Layanan jasa kargo dari Arab Saudi menuju Indonesia biasanya banyak tersedia di Tanah Suci. Banyak dari penyedia jasa tersebut mengiklankan layanan sebagaimana tertempel di pamflet-pamflet sekitar hotel. Bisa juga jamaah bertanya kepada petugas haji mengenai tata cara mengirim barang dengan jasa kargo.

Perusahaan kargo melayani pengiriman barang lewat jalur udara maupun laut. Berbagai barang bisa dikirim menggunakan jasa itu seperti pakaian, makanan dan lain-lain.

Endang mengatakan menggunakan jasa kargo merupakan pilihan jamaah jika ingin membawa barang ke Indonesia di luar berat yang ditentukan. Biaya pengiriman itu ditanggung oleh jamaah sendiri.

Sementara itu, di hotel-hotel tempat jamaah Indonesia tinggal di Tanah Suci dilakukan penimbangan koper. Koper yang beratnya melebihi 32 kilogram diminta untuk dikurangi isinya. Koper yang sudah ditimbang dan sesuai ketentuan akan mendapatkan label dan dibawa ke dalam mobil box untuk diangkut ke bandara.

Sejumlah jamaah terkadang sengaja memasukkan air Zamzam ke dalam koper. Atas perilaku itu, petugas haji meminta kesadaran jamaah agar tidak melakukan itu lantaran kemungkinan besar koper ketahuan membawa air Zamzam.

Koper jamaah sebelum masuk pesawat akan masuk alat pindai Sinar X sehingga jika ada materi cairan akan diketahui oleh petugas bandara. Setelah itu, petugas bandara akan mengeluarkan cairan di dalam koper itu dan berisiko isi koper akan berantakan. Dalam beberapa kasus, koper jamaah ada yang rusak akibat pembongkaran itu.

Maka dari itu, jamaah agar tidak mencoba-coba memasukkan air Zamzam dalam jumlah banyak ke dalam kopernya karena hal itu dilarang sesuai aturan penerbangan. Cairan apapun yang dibawa jamaah berisiko merembes atau bocor di dalam pesawat yang bisa merusak sistem kelistrikan.

Jika sistem kelistrikan rusak, mesin pesawat dapat mengalami persoalan bahkan bisa menyebabkannya saat berada di ketinggian sehingga memicu kecelakaan.

Endang mengatakan alasan air Zamzam dilarang dibawa oleh jamaah dalam jumlah besar yaitu terdapat aturan keselamatan penerbangan yang hanya membolehkan penumpang membawa 100 mililiter cairan ke kabin pesawat. Lebih dari itu maka tidak diperbolehkan.

Air Zamzam, kata dia, menjadi primadona oleh-oleh menurut jamaah haji Indonesia karena air tersebut hanya ada di Tanah Suci. Masyarakat di Tanah Air meyakini air Zamzam memiliki manfaat bagi kesehatan. Maka dari itu, Zamzam adalah oleh-oleh yang ditunggu banyak orang di kampung halaman.*

 

Baca juga: Laporan dari Mekkah - Jamaah kembali dapat layanan katering pada senin

Baca juga: Laporan dari Mekkah - Jamaah berthawaf wada' di Masjidil Haram



 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018