Kendari, (ANTARA News) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengadakan pelatihan kewirausahaan dan kemandirian pesantren kepada 19 perwakilan pondok pesantren yang ada di kabupaten kota.Karena itu BI mengembangkan ekonomi konvensional dan syariah tergantung masyarakat bergerak di bidang mana, baik UMKM syariah maupun konvensional
Kepala KPwBI Sultra, Minot Purwahono, saat membuka kegiatan itu di Kendari, Selasa, mengatakan kegiatan itu dalam rangka mengembangkan ekonomi syariah di daerah itu.
"Jadi kita libatkan pondok pesantren menjadi pelaku utama ekonomi syariah," katanya.
Ia mengatakan, BI mengembangkan dua sistem ekonomi yaitu ekonomi konvensional dan syariah, bahkan di kantor pusat ada satu departemen khusus untuk keuangan ekonomi syariah.
"Karena itu BI hadir untuk melatih teman-teman yang ada di pondok pesantren tentang bagaimana mendirikan pusat ekonomi mandiri syariah dan rata-rata pondok pesantren punya lahan luas yang bisa dikelola menjadi lahan pertanian," katanya.
Pondok pesantren kata dia, merupakan suatu komunitas yang potensinya besar untuk dikembangkan dimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari santriwan dan santriwati itu ada perputaran ekonomi.
Ia mengaku, kegiatan seperti ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun karena pengembangan ekonomi syariah menjadi salah satu program BI perwakilan Sultra.
"Karena itu BI mengembangkan ekonomi konvensional dan syariah tergantung masyarakat bergerak di bidang mana, baik UMKM syariah maupun konvensional karena BI juga memiliki program yang khusus mengenai bagaimana mengembangkan ekonomi syariah," katanya.*
Baca juga: Museum Multimedia BI siap sambut tamu Asian Games
Baca juga: Pengamat ingatkan asumsi kurs RAPBN perlu ditindaklanjuti langkah strategis
Pewarta: Suparman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018