Namun, di antara sederet barang terlarang, ada dua barang yang paling sering orang Indonesia khususnya yang pemula, tetap bawa, sekalipun nantinya barang itu akan disita untuk sementara waktu oleh pihak pengelola kapal. Apa saja?
"Prinsipnya sama seperti pesawat. Barang yang tidak boleh dibawa dan boleh dibawa. Tambahannya, kita enggak boleh bawa kabel tambahan, ini untuk alasan keamanan," ujar General Manager PT Multi Alam Bahari International, representatif Royal Carribean, Ivan Soetikno, di Jakarta, Selasa.
"Satu orang gadgetnya bisa 10. Sedangkan di kapal itu sudah dihitung, satu stop kontak itu untuk satu orang. Kalau ditambah bisa overload, bisa koslet bisa mati lampu satu kapal," sambung Ivan.
Selain kabel, barang terlarang lainnya adalah rice cooker. Lagi-lagi, ini kerap dilanggar orang Indonesia.
"Orang kita kalau belum makan nasi belum dihitung makan. Mereka takut kalau enggak ada nasi, padahal di kapal ada.
Mereka biasa bawa rice cooker yang kecil-kecil," kata Ivan.
"Yang sering ketangkep itu kabel tambahan dan rice cooker," imbuh dia.
Wisata menggunakan kapal pesiar perlahan mulai digemari orang Indonesia, kendati memang baru 1 persen dari total penumpang yang menaiki kapal pesiar milik Royal Caribbean pada tahun 2017 .
Dari sejumlah destinasi yang ditawarkan selama berpersiar, Malaysia dan Thailand menjadi tujuan favorit orang Indonesia. Selain itu ada Alaska dan Karibia.
Baca juga: Bule-bule kebanyakan ingin lihat ini di Indonesia
Baca juga: SAR evakuasi turis Jepang penumpang kapal pesiar
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018