Kopi Indonesia mejeng 24 jam di LA

4 September 2018 15:16 WIB
Kopi Indonesia mejeng 24 jam di LA
Mangkara Iced Coffee (ANTARA News/ Nanien Yuniar)

“Antusiasme pengunjung pada acara ini sangat tinggi sehingga antrian untuk mendapatkan sampel kopi, teh, dan kudapan tidak pernah sepi”

Jakarta (ANTARA News) -  Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles (LA) menempuh cara baru dalam mempromosikan kopi dan teh Indonesia di Amerika Serikat (AS) yaitu dengan kegiatan 24 hours free Indonesian Coffee & Tea Bar. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari ajang Explore Indonesia yang digelar di Konsulat Jenderal RI LA, California, Amerika Serikat.

“Momentum ini menjadi kesempatan pemasaran secara tidak langsung kepada publik AS. Selain itu, kita bisa memperkenalkan keunikan kopi dan teh Indonesia,” ungkap Kepala ITPC LA Antonius Budiman melalui keterangannya diterima di Jakarta, Selasa. 

Antonius menjelaskan, pada kegiatan kali ini ITPC LA menyertakan waralaba kedai kopi terkenal asal AS. 

Keikutsertaan waralaba kedai kopi tersebut dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan publik bahwa kedai kopi terkenal AS menggunakan kopi Indonesia sebagai komposisi campuran utama, seperti Komodo Dragon Blend, Bali Blue Moon, dan Sumatra. 

Selain itu, kedai kopi tersebut juga menampilkan kopi unggulan Indonesia seperti Tanamera dan Javanero. 

“Hal ini menimbulkan rasa keingintahuan terhadap kopi dari berbagai kawasan penghasil kopi di Indonesia,” tandasnya. 

Selain kopi, ITPC LA juga mempromosikan dua merek teh siap minum, yaitu Teh Kotak dan Teh Botol Sosro. Selain minuman, pada kegiatan ini disuguhkan makanan ringan seperti gerry cheese crackers. 

“Antusiasme pengunjung pada acara ini sangat tinggi sehingga antrian untuk mendapatkan sampel kopi, teh, dan kudapan tidak pernah sepi,” imbuh Antonius. 

Explore Indonesia merupakan ajang tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan Indonesia kepada masyarakat di California, AS. 

Kegiatan yang mengangkat tema Celebrate Our Oceans ini merupakan sinergi antara KJRI LA, ITPC LA, serta Indonesian Women Alliance (IWA). 

Pada ajang ini, barang dagangan Indonesia yang ditampilkan antara lain produk tas, dompet, dekorasi rumah, fesyen, makanan dan minuman olahan, serta berbagai masakan dan jajanan pasar khas Indonesia.  

AS merupakan pasar potensial bagi eksportir kopi dan teh dari seluruh dunia. Berdasarkan data Kementerian Pertanian AS (USDA) pada tahun 2018, tingkat konsumsi kopi masyarakat AS diprediksi mencapai 1,55 juta ton. 

Menurut data tersebut, AS berada di peringkat kedua dunia setelah Uni Eropa untuk tingkat importasi kopi.  Pada 2016 nilai impor kopi AS sebesar 5,6 miliar dolar AS.

Angka tersebut naik 10 persen menjadi 6,1 miliar dolar AS pada 2017. 

Saat ini Indonesia berada di urutan keenam sebagai negara asal impor kopi di AS, dengan pangsa pasar sebesar 5,05 persen. 

Pada tahun 2017 nilai impor kopi AS asal Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,63 persen atau sebesar 312 juta dolar AS dari sebelumnya sebesar 304 juta dolar AS pada 2016.

“Peningkatan ekspor kopi ke AS sangat prospektif mengingat Brasil dan Peru yang merupakan eksportir kopi utama mengalami penurunan ekspor ke AS pada periode yang sama,” jelas Antonius. 

Sementara itu untuk produk teh, AS merupakan negara dengan nilai importasi ketiga terbesar di dunia, dengan nilai 467 juta dolar AS pada 2017. 

Sebanyak 23 persen dari total populasi AS merupakan peminum teh rutin setiap harinya, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,5 persen atau sebesar 2,4 juta orang per tahun. 

Peningkatan konsumsi teh diyakini sejalan dengan tren gaya hidup masyarakat AS terutama kalangan milenial yang peduli dengan kesehatan. 

Impor teh AS asal Indonesia berada di peringkat ke-13 dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar AS. 

Adapun varian teh yang paling diminati masyarakat AS adalah teh hitam (80 persen), diikuti teh hijau (16 persen), dan sisanya adalah varian oolong, teh putih, dan teh pekat. 

Baca juga: Tantangan berbisnis kedai kopi di Indonesia

Baca juga: Petani Garut sepakati ekspor kopi lima tahun ke Taiwan



 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018