"Petahana diuntungkan bisa melakukan apa yang disebut imaging policy, seluruh kebijakan, kegiatan, aktifitas memberi dampak pada citra. Asian Games citranya positif, tentu insentif elektoral untuk jokowi," ujar dia di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, meski citra positif dari pesta olahraga terbesar kedua di dunia itu setidaknya akan berdampak sepanjang 2018, belum tentu dapat mendongkrak elektabilitas hingga 2019.
Baca juga: Prestasi versus Birokrasi
"Apakah citra positif itu bisa bertahan sampai 2019 kita tidak bisa memprediksi karena banyak kejadian yang mungkin akan menimbulkan interpretasi politik dalam beberapa bulan ke depan," ucap Ubedilah.
Tim pemenangan Jokowi dan pasangannya, Ma'ruf Amin, disarankannya terus berpikir kreatif untuk menyiapkan satu tim yang dapat menjadi representasi kaum muda karena pasangan tersebut memiliki kekurangan dari sisi dukungan generasi milenial.
Ada pun keunggulan komunikasi Jokowi dinilai Ubedilah dapat mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan apa adanya dan kesederhanaan sehingga mudah dibaca rakyat, tetapi di sisi lain pemilih rasional menilai sosok presiden sebaiknya nampak berwibawa dan cerdas.
Baca juga: Jokowi dinilai wajar dapat bonus ganda Asian Games
Pada Asian Games 2018, para olahragawan Indonesia berhasil merebut 31 medali emas, yang menjadi perolehan medali emas tertinggi Indonesia sepanjang keikutsertaan di Asian Games, melampaui target awal yakni 16 medali emas. Pada akhirnya, Indonesia pun sukses menjadi negara terbaik keempat di Asian Games 2018.
Presiden Joko Widodo pun telah menyerahkan bonus kepada para atlet dan pelatih yang meraih medali dalam ajang Asian Games 2018 di Istana Negara, Jakarta, Minggu (2/9).
Baca juga: Pajak bonus atlet dipastikan sudah ditanggung negara
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018