Rupanya itu hanya mitos, seperti dijelaskan Konsultan Hematologi Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura Dr. Colin Phipps Diong.
Colin mengatakan kanker darah bukan penyakit yang bisa diturunkan dalam keluarga.
"Bahkan ketika ibu mengandung terkena kanker darah, biasanya janin baik-baik saja," ungkap Colin dalam temu wartawan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kanker darah paling banyak menyerang anak-anak
Biasanya kelainan kromosom yang terdeteksi pada pasien kanker darah terjadi secara spontan dan tidak diwariskan oleh orang tua.
Lantas apa yang menyebabkan kanker darah?
Faktor risiko yang terbukti memicu kanker darah meliputi paparan kemoterapi, radiasi dan zat kimia tertentu yang dipakai di industri petrokimia.
Gaya hidup tak sehat seperti merokok punya keterkaitan rendah dengan kanker darah.
Baca juga: Sistem kekebalan di awal kehidupan kunci cegah anak terkena leukemia
Gejala
Ada pasien yang tidak mengalami gejala apa pun, tapi ada juga yang menunjukkan gejala tertentu.
Waspada bila ada demam berkepanjangan, keringat dingin pada malam hari, kelelahan yang tak junjung hilang serta berat badan menurun drastis. Selain itu, kadang ada pembengkakan kelenjar getah bening.
Jangan lupa menjalani tes darah yang lengkap, bila ada yang abnormal segera berkonsultasi dengan dokter.
Agar lebih jelas hasilnya, Anda akan menjalani tes lanjutan seperti biopi sumsum tulang belakang untuk memastikan diagnosis keberadaan kanker darah.
Jangan patah semangat bila terdeteksi menderita kanker darah, sebab peluang sembuh semakin tinggi berkat perkembangan teknologi ilmu kedokteran.
"Kuncinya, mendapat diagnosis yang tepat sejak awal untuk menentukan perawatan yang cocok," imbuh Dr. Lim ZiYi, Konsultan Senior Hematologi Parkway Cancer Centre Singapura.
Baca juga: Tanda-tanda leukimia, anemia hingga kelelahan
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018