"5G merupakan salah satu enabler (elemen pembantu) untuk revolusi industri 4.0 maju, karena kalau kita melihat semakin besar bandwith komunikasi semakin memungkinkan aplikasi yang lebih luas lagi," ujar Country Manager PT. Symantec Security Indonesia Andris Masengi di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan, teknologi 5G memungkinkan pengembangan aplikasi teknologi informasi, seperti virtual reality, inventarisasi stok dan pengembangan Internet of Things secara lebih luas jika dibandingkan sekarang.
"Teknologi 5G merupakan enabler dan ini sesuatu yang kita sebagai orang Indonesia mesti mulai berpikir secara kreatif bagaimana menggunakan teknologi itu tadi. Pada saat teknologi ini muncul, kita sudah siap untuk menggunakannya," kata Andris.
Baca juga: Bangun 5G, Indonesia perlu perhatikan ini
Regional Vice President Asia DSI, William Chaylis, menyampaikan bahwa teknologi 5G memungkinkan banyak aktivitas dilakukan dengan robot atau drone tanpa perlu adanya kehadiran manusia secara langsung di sana.
"Teknologi 5G ini akan membuka banyak area yang sebelumnya belum pernah ada atau terjamah," ujarnya dalam konferensi pers tersebut.
PT. Metrodata Electronics Tbk kembali menggelar kegiatan tahunan yakni Metrodata Solution Day 2018 yang mengusung tema Industry 4.0: Digital Revolution. Kegiatan tahun ini membahas materi-materi teknologi informasi seputar Internet of Things, artificial intelligence, cloud computing hingga cyber security.
"Perkembangan teknologi informasi saat ini terlihat luar biasa cepat, berbagai aplikasi dapat dengan mudah ditemukan dan diunduh melalui cloud services dan digital business platform. Saat memasuki Industry 4.0, kita harus secepat mungkin mulai memetakan dan melaksanakan revolusi digital, jika tidak maka kita akan tertinggal jauh. Sekarang atau tidak sama sekali," ujar Presiden Direktur PT. Metrodata Electronics Tbk Susanto Djaja.
Baca juga: Oppo selesaikan uji coba 5G pertama dengan modem Snapdragon X50
Baca juga: Qualcomm mulai kirim contoh mobile platform 5G dengan proses 7nm
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018