Pontianak (ANTARA News)- Belum lama ini terjadi kembali pencurian uang nasabah melalui modus skimming atau pencurian informasi kartu debet dan kredit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu secara ilegal, sehingga merugikan nasabah dan perbankan.Penting pula untuk menutup area pinpad saat memasukkan Pin ATM..."
Kepala PT BNI Cabang Pontianak M Farid Makruf mengatakan kasus skimming yang baru terjadi yakni 1 September 2018 di Pontianak, yang menarik secara serentak uang nasabah. Hal itu menurutnya sudah dilaporkan dan ditangani oleh BNI Pusat.
"Korban dari kasus skimming di sini adalah perbankan dan nasabah. Nasabah kehilangan uang dan bank menjadi tercemar nama nya, walaupun kehilangannya sangat kecil dibanding modal bank. Ini marak terjadi, bahkan di luar negeri sangat sering. Alat dan metodenya pun semakin canggih," ujarnya di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat.
"Jumlah korban dan nominal uang yang hilang relatif tidak besar. Selain itu pihak bank juga sudah mengganti seluruh uang korban skimming tersebut," papar dia.
Menurutnya, dengan kasus yanga ada tidak mempengaruhi kepercayaan nasabahnya. Ia meminta apabila ada yang menjadi korban skimming untuk melaporkan dan akan diganti.
"Akan tetapi kami akan pastikan dulu apakah skimming atau bukan. Kalau keteledoran nasabah, semisal kartu ATM hilang tentu berbeda," papar dia.
Farid menolak apabila pihaknya disebut lalai dan kurang pengawasan terhadap mesin ATM dan EDC karena setiap hari pihaknya melakukan partroli ke semua ATM.
"Setiap hari kami patroli ke semua ATM. Kami cek apakah ada alat skimming atau kamera. Sejauh ini kami tidak menemukan alat itu di semua ATM kami. Sementara ini kami belum mengetahui modusnya," kata dia.
Ia memberikan tips untuk transaksi via ATM seperti nasabah mengunakan PIN yang unik atau tidak mengunakan angka kelahiran, angka berurutan atau lain.
"Kemudian jika nasabah harus mencatatnya, jangan disimpan di dompet, tas, di telepon seluler atau ditempelkan di kartu. Saat bepergian, disarankan untuk hanya membawa satu kartu ATM dan hapalkan nomor PINnya. Cukup penting juga ganti Pin ATM secara berkala saat menggunakan ATM," kata dia.
Tambahnya, apabila menemukan kejanggalan pada mesin ATM, sebaiknya jangan memasukan kartu tersebut. Laporkan kepada petugas keanehan itu, laporkan segera kepada BNI terdekat atau Call Center BNI dan gunakan ATM lainnya.
"Kita juga mengimbau kepada nasabah agar melihat kondisi sekitar dan perhatikan keadaan sekitar. Jika pencahayaan ATM sangat temaram, gunakan ATM lain. Penting pula untuk menutup area pinpad saat memasukkan Pin ATM," sebutnya.
Baca juga: Polisi kediri berhasil ungkap jaringan kasus "Skimming"
Baca juga: 7 langkah bertransaksi aman dari Direktur Surveilans Sistem Keuangan BI
Pewarta: Dedi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018