Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Ternate, Samin Marsaoly di Ternate, Senin, mengatakan sesuai informasi dari pengelola objek wisata Cengkih Afo sampai awal September 2018 ini sudah lebih dari sepuluh ribu wisatawan yang berkunjung kesana.
Daya tarik utama objek wisata yang terletak di Keluharan Kelurahan Marikurubu, Kecamatan Ternate Tengah atau sekitar 4 Km dari pusat kota Ternate itu adalah adanya cengkih tertua di dunia yakni berusia lebih dari 400 tahun yang dikenal dengan nama Cengkih Afo.
"Informasi mengenai keberadaan Cengkih Afo itu sudah menyebar luas di dalam dan luar negeri, sehingga banyak wisatawan yang tertarik datang ke Ternate karena ingin melihatnya secara langsung," katanya.
Daya tarik lainnya yang dimiliki objek wisata Cengkih Afo yang dikembangkan melalui pola pemberdayaan masyarakat adalah suasana Ternate pada massa lampau yang ditampilkan diobjek wisata itu.
Fasilitas yang ada di objek wisata Cengkih Afo, kata Samin Marsaoly semuanya dibangun menggunakan bahan lokal, khususnya bambu cina, yang merupakan jenis bambu khas daerah ini.
Kuliner yang disajikan diobjek wisata itu, juga proses memasaknya dan menyajikan juga menggunakan peralatan tradisional, gelas untuk minuman dan piring untuk makan misalnya dari bahan tempurung seperti yang dipakai masyarakat Ternate zaman dulu.
Ia menambahkan, panorama di objek wisata Cengkih Afo yang berada di daerah ketinggian itu juga sangat indah, karena selain bisa melihat hamparan perkebunan cengkih dan pala, juga laut biru dan pulau-pulau sekitar Ternate, Pulau Tidore dan Pulau Halmahera.
Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Cengkih Afo, setelah puas menikmati objek wisata itu dapat melanjutkan perjalanan melihat berbagai objek wisata lainnya di Ternate, seperti Kedaton Kesultanan Ternate, benteng peninggalan kolonial dan sejumlah objek wisata pantai, di antaranya Pantai Sulamadaha dan Danau Tolire.
Baca juga: Wisata kala usia senja dan bergowes di Ternate
Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018