Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed lebih lanjut tahun ini."Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 0,6 dolar AS"
Laporan yang dilansir Xinhua menyebutkan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 0,6 dolar AS atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 1.199,8 dolar AS per ounce.
AS menciptakan 201.000 pekerjaan baru pada Agustus dan menjaga tingkat pengangguran di tingkat terendah 18 tahun pada 3,9 persen, Departemen Tenaga Kerja mengatakan Jumat (7/9).
Laporan pekerjaan yang kuat dipandang sebagai mendukung niat Federal Reserve AS (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuannya, setidaknya sekali lagi pada September, yang sudah diperkirakan.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve AS dijadwalkan akan mengadakan pertemuan regulernya pada 25-26 September dan diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunganya.
Namun demikian, penurunan emas lebih lanjut tertahan oleh pelemahan dolar AS. Indeks dolar AS yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,22 persen menjadi 95,1475 pada pukul 19.00 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 1,1 sen AS atau 0,08 persen, menjadi menetap di 14,181 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober menambahkan 9,6 dolar AS atau 1,23 persen, menjadi ditutup pada 790 dolar AS per ounce.
Baca juga: Dolar AS kembali melemah di tengah kekhawatiran Brexit
Baca juga: Senin pagi, kurs rupiah melemah tipis jadi Rp14.828
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018