Harga jualnya bahkan ditaksir bisa lebih tinggi dari itu.
Dilansir dari Fox News Rabu, mobil ini mendapat perhatian publik setelah ditampilkan di situs penjualan mobil Barnfinds.com. Tetapi si penjual memberi tahu kepada Fox News bahwa dia akhirnya menutup penjualan setelah menerima ratusan pertanyaan.
Randy, sang pemilik mobil mengatakan, mobil tersebut telah ada padanya sejak tahun 2000. Mobil Pontiac GTO 1968 kemudian menjadi kendaraan yang dia pakai sehari-hari, hingga pada 2003 dirinya tertimpa sebuah masalah.
Baca juga: Mercy Estate Wagon, mobil terakhir John Lennon akan dilelang
Randy menuturkan hampir semua bagian pada mobil itu masih orisinil, termasuk mesin CID 400 beroutput tinggi dan bumper krom.
Mobil Pontiac GTO 1968 ini memiliki transmisi empat kecepatan, serta beberapa fitur menarik lainnya seperti menggunakan ban reli, pengukur kecepatan reli, hood Tachometer, power windows, hingga rem cakram depan yang membuat mobil ini semakin langka.
Tapi ada lagi satu fitur yang membuat mobil ini menjadi semakin unik. Mobil ini dicat dengan warna Windward Blue, dimana warna ini bukan menjadi pilihan untuk GTO hingga tahun 1969.
Baca juga: Ford Escort bekas Paus Yohanes Paulus II laku Rp 1,7 miliar di pelelangan
Kata Randy, pemilik sebelumnya menyebut bahwa mobil itu dipesan terlambat dalam model tahun itu. Hingga akhirnya pemilik sebelumnya bisa mendapatkan GTO dengan warna pesanan khusus. Artinya, mobil ini bisa jadi merupakan satu-satunya yang dikonfigurasi seperti ini.
Sayangnya, tidak ada data yang komprehensif berdasarkan warna yang tersedia untuk tahun itu.
Randy sebenarnya sedang membersihkan ruang dan ingin menjualnya. Namun dia tahu dia mungkin bisa mendapatkan lebih daripada melepasnya begitu saja. GTO tahun 1968 yang telah direstorasi dengan sempurna bisa dijual dengan harga lebih dari 50.000 Dollar Amerika.
Namun jika mobil ini benar-benar satu-satunya, tidak ada yang tahu berapa harga yang pantas untuk mobil itu.
Baca juga: Pontiac, Matinya "Ikon Amerika Serikat"
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
