Yogyakarta, (ANTARA News) - Dewan Perempuan Internasional (ICW) merayakan hari jadinya yang ke-130 di Daerah Istimewa Yogyakarta.Hal ini ditekankan ICW untuk mencapai kesetaraan bagi perempuan dan akses yang setara kepada pendidikan, pekerjaan, serta gaji yang setara dan pemberantasan perdagangan manusia, serta pencapaian moral,
"Ini hari yang berbahagia untuk kita. Ini hari ulang tahun ICW. Saya ingin berterimakasih kepada mantan Presiden ICW dan senior serta saudari semua atas upaya luar biasa mempertahankan ICW terus membela hak perempuan," kata Presiden ICW Kim Jung-sook dalam sambutannya di Pendopo Balkondes, Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, Kamis.
Menurut Kim, sejak pendiriannya, ICW selalu membela kepentingan dan hak-hak perempuan. Organisasi itu juga menentang kekerasan kepada perempuan dan anak dengan mempromosikan dan memberi pendidikan.
ICW yang dibangun pada 1888 itu terus mendukung pembangunan berkelanjutan di dunia dan menjadi pionir pergerakan suara-suara perempuan. "Hal ini ditekankan ICW untuk mencapai kesetaraan bagi perempuan dan akses yang setara kepada pendidikan, pekerjaan, serta gaji yang setara dan pemberantasan perdagangan manusia, serta pencapaian moral," ujar Kim.
Perayaan HUT ICW dilakukan dengan pemotongan tumpeng, kue ulang tahun yang dipotong oleh Presiden ICW, Kim Jung-sook.
Organisasi ICW didirikan pada 1888 di Amerika Serikat dan merupakan organisasi perempuan pertama yang bekerja secara global pada awal abad 20. Sejak awal pendiriannya, ICW terus mengangkat isu pemenuhan hak-hak perempuan dan menentang ketidaksetaraan gender.
ICW bertujuan untuk mempromosikan hak asasi manusia, kesetaraan gender, keterlibatan perempuan dalam keseharian dan pekerjaan.
Indonesia menjadi tuan rumah Sidang Umum ICW Ke-35 yang diselenggarakan oleh Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Kementerian BUMN dan didukung oleh 35 BUMN.
Acara ICW bersamaan dengan Temu Nasional 1.000 Organisasi Perempuan Indonesia di Grand Inna Malioboro, Yogyakarta sejak 13-18 September 2018.
Dalam rangkaian acara itu juga dilakukan diskusi panel dan workshop membahas kesetaraan gender, perlindungan hak-hak perempuan, promosi kesetaraan hak, penentangan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta pemberdayaan perempuan untuk berperan dalam ekonomi kemasyarakatan. *
Baca juga: Ratusan perempuan dari berbagai negara bahas penghentian kekerasan
Baca juga: Titik balik perempuan Indonesia di Yogyakarta
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018